Kupang (ANTARA) - Komandan Lantamal VII Kupang Kolonel Laut (P) Heribertus Yudho Warsono mengatakan pihaknya telah menyiapkan semua personel serta peralatan serta logistik jika terjadi bencana alam di provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Jadi hari ini kota apel kesiapan personel mulai dari TNI, Polri serta pemerintah daerah serta berbagai perlengkapan menunjukkan bahwa kita siap menghadapi bencana alam," katanya kepada wartawan di Kupang, Jumat, (18/2).
Hal ini disampaikan nya usai memimpin upacara apel kesiapan Penanggulangan Bencana Alam Provinsi Nusa Tenggara Timur di lapangan Polda NTT.
Ia mengatakan bahwa dengan pengalaman bencana alam di NTT yang diakibatkan oleh Siklon Seroja pada April 2021 lalu, menjadi pembelajaran tersendiri untuk menyiapkan berbagai kelengkapan dalam mengantisipasi jika terjadi lagi bencana alam di NTT.
"Nah apel kesiapan yang digelar pada hari ini untuk melihat berbagai kesiapan baik personel dan peralatan yang akan digunakan jika terjadi bencana alam," tambah dia.
Disamping itu juga pelaksanaan apel kesiapan itu juga bagian dari cara untuk bisa saling berkoordinasi sehingga jika ada bencana alam, penanganan nya tidak dilakukan sendiri-sendiri oleh setiap instansi.
Sebagai provinsi dengan topografi kepulauan, ujar dia semuanya sudah disiapkan. Jika di laut TNI AL dan Polairud menyiapkan kapal jika dalam hal pendistribusian.
"Begitu pula ada Basarnas. Sementara di darat berbagai ke peralatan seperti kendaraan alat berat, ambulans kendaraan distribusi logistik sudah disiapkan," ujar dia.
Tak hanya itu, untuk bencana-bencana yang terjadi di sejumlah daerah terpencil dan sulit adanya alat komunikasi, pihaknya sudah berkoordinasi untuk mengaktifkan kembali orari sehingga bisa saling berkomunikasi.
Ia pun memastikan bahwa sejumlah peralatan sudah cukup untuk penanganan bencana alam di NTT ini, mulai dari kendaraan darat dan laut.
Baca juga: Gubernur: hindari kolaborasi cangkang dalam penanganan bencana
Baca juga: Wabup Sabu Raijua minta warga waspadai ancaman angin kencang
"Jadi hari ini kota apel kesiapan personel mulai dari TNI, Polri serta pemerintah daerah serta berbagai perlengkapan menunjukkan bahwa kita siap menghadapi bencana alam," katanya kepada wartawan di Kupang, Jumat, (18/2).
Hal ini disampaikan nya usai memimpin upacara apel kesiapan Penanggulangan Bencana Alam Provinsi Nusa Tenggara Timur di lapangan Polda NTT.
Ia mengatakan bahwa dengan pengalaman bencana alam di NTT yang diakibatkan oleh Siklon Seroja pada April 2021 lalu, menjadi pembelajaran tersendiri untuk menyiapkan berbagai kelengkapan dalam mengantisipasi jika terjadi lagi bencana alam di NTT.
"Nah apel kesiapan yang digelar pada hari ini untuk melihat berbagai kesiapan baik personel dan peralatan yang akan digunakan jika terjadi bencana alam," tambah dia.
Disamping itu juga pelaksanaan apel kesiapan itu juga bagian dari cara untuk bisa saling berkoordinasi sehingga jika ada bencana alam, penanganan nya tidak dilakukan sendiri-sendiri oleh setiap instansi.
Sebagai provinsi dengan topografi kepulauan, ujar dia semuanya sudah disiapkan. Jika di laut TNI AL dan Polairud menyiapkan kapal jika dalam hal pendistribusian.
"Begitu pula ada Basarnas. Sementara di darat berbagai ke peralatan seperti kendaraan alat berat, ambulans kendaraan distribusi logistik sudah disiapkan," ujar dia.
Tak hanya itu, untuk bencana-bencana yang terjadi di sejumlah daerah terpencil dan sulit adanya alat komunikasi, pihaknya sudah berkoordinasi untuk mengaktifkan kembali orari sehingga bisa saling berkomunikasi.
Ia pun memastikan bahwa sejumlah peralatan sudah cukup untuk penanganan bencana alam di NTT ini, mulai dari kendaraan darat dan laut.
Baca juga: Gubernur: hindari kolaborasi cangkang dalam penanganan bencana
Baca juga: Wabup Sabu Raijua minta warga waspadai ancaman angin kencang