Kupang (ANTARA) - Hujan lebat yang turun sejak Selasa (22/2) hingga Rabu, (23/2) membuat air meluap dari sungai dan saluran air serta membanjiri permukiman warga dan jalanan di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kawasan Goa Lordes, Kelurahan Sikumana, Kelurahan Kayu Putih, Kelurahan Oebufu, Kelurahan Merdeka, kawasan Tuak Daun Merah, Naimata, Penfui, dan Airnona tergenang.
Banjir mengganggu lalu lintas kendaraan di jalanan Kota Kupang. Beberapa pengendara sepeda motor yang melintas di kawasan Goa Lordes terjatuh saat melewati jalanan yang tergenang.
Brigade Mobil Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur menurunkan petugas ke kawasan Goa Lordes untuk mengarahkan pengendara sepeda motor yang melintasi area tersebut.
"Banjir yang terjadi pada sejumlah wilayah itu karena kali yang ada tidak mampu menampung volume air yang sangat banyak sehingga meluap ke ruas jalan raya dan juga mengenangi rumah penduduk," kata Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man.
Baca juga: Banjir terjang dua desa di Kabupaten Kupang
"Selain itu banyak drainase yang tersumbat berbagai jenis sampah sehingga air tidak bisa mengalir dengan baik pada drainase yang ada dan meluap ke jalan," katanya.
Hermanus mengingatkan warga agar tidak membuang sampah ke drainase, saluran air, dan sungai guna mencegah banjir berulang.
Polisi siaga membantu pengendara yang melewati jalanan yang tergenang di kawasan Goa Lordes, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (23/2/2022). (ANTARA/Benny Jahang)
Kawasan Goa Lordes, Kelurahan Sikumana, Kelurahan Kayu Putih, Kelurahan Oebufu, Kelurahan Merdeka, kawasan Tuak Daun Merah, Naimata, Penfui, dan Airnona tergenang.
Banjir mengganggu lalu lintas kendaraan di jalanan Kota Kupang. Beberapa pengendara sepeda motor yang melintas di kawasan Goa Lordes terjatuh saat melewati jalanan yang tergenang.
Brigade Mobil Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur menurunkan petugas ke kawasan Goa Lordes untuk mengarahkan pengendara sepeda motor yang melintasi area tersebut.
"Banjir yang terjadi pada sejumlah wilayah itu karena kali yang ada tidak mampu menampung volume air yang sangat banyak sehingga meluap ke ruas jalan raya dan juga mengenangi rumah penduduk," kata Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man.
Baca juga: Banjir terjang dua desa di Kabupaten Kupang
"Selain itu banyak drainase yang tersumbat berbagai jenis sampah sehingga air tidak bisa mengalir dengan baik pada drainase yang ada dan meluap ke jalan," katanya.
Hermanus mengingatkan warga agar tidak membuang sampah ke drainase, saluran air, dan sungai guna mencegah banjir berulang.