Jakarta (ANTARA) - Kegigihan perempuan dalam memperjuangkan kesetaraan membuat perannya semakin banyak diperhitungkan di masyarakat. Pasalnya, kini semakin banyak perempuan yang memegang andil besar dalam keluarga dan masyarakat hingga dipercaya di posisi strategis dalam organisasi.
Tentunya bukan hal yang mudah bagi perempuan untuk berbagi peran dalam keseharian, tapi di era yang semakin dinamis ini, perempuan kian lincah mengambil peluang untuk maju.
Kesetaraan dan keberagaman juga menjadi nilai ekosistem Gojek untuk semakin memperluas dampak sosial. Di GoFood, salah satu layanan Gojek, keandalan teknologi telah mengantarkan banyak perempuan Indonesia ke berbagai kesempatan hingga mereka mampu memberdayakan orang-orang di lingkungannya.
Teknologi GoBiz, aplikasi khusus mitra usaha GoFood mampu menyederhanakan keseharian para pelaku UMKM, sehingga mereka masih mampu berbuat lebih bagi sekitar.
Masih dalam semangat Hari Perempuan Internasional (International Women's Day) yang jatuh pada 8 Maret kemarin, berikut adalah tiga sosok srikandi inspiratif yang memulai perjuangan dari dapur rumahan hingga bisa menjadi 'cahaya' bagi keluarga dan orang lain di sekitarnya:
Sri Prihatin, Owner Klinik Rasa Kartasura, Surakarta, menuntun ratusan pengusaha kuliner rumahan untuk bertahan di tengah pandemi.
Hanya berselang 4 bulan sejak perdana membuka resto, Indonesia dilanda pandemi dan membuat dagangan ibu satu anak ini sepi pelanggan hingga sempat tidak melayani satu pun orderan dalam satu hari. Namun, Ibu Sri tidak tinggal diam dan banyak mencari kesempatan belajar hingga akhirnya memutuskan bergabung di Komunitas Partner GoFood (KOMPAG). Di KOMPAG, Ibu Sri banyak terpapar insight menarik, seperti tips menjaga performa resto yang baik hingga strategi marketing melalui media sosial yang kini sangat digelutinya.
"Awalnya awam sekali dan tidak tahu tentang bidang kuliner dan strategi bisnis kuliner. Ternyata banyak tips bisnis yang relevan untuk pengusaha rumahan yang baru memulai bisnis kuliner seperti saya," katanya.
"Proses awal memulai bisnis memang sangat sulit, tapi saya tidak ingin melihat UMKM lain berhenti di tengah jalan. Berbekal ilmu yang saya dapatkan dari expert dan sesama teman-teman UMKM di KOMPAG, saat ini sudah ada lebih dari 600 anggota KOMPAG Solo yang turut saya temani perjalanannya. Dulunya, banyak yang kesulitan menjaga rating baik di GoFood, namun sekarang semua sudah maju bersama berkat KOMPAG," kata Ibu Sri antusias.
Naneth Ekopriyono, Owner Bebek Rempah, Genuk, Semarang, tingkatkan nilai ekonomi dengan menjadi womenpreneur
Pada tahun 2021, Natalia atau biasa disapa Naneth, mendapat penghargaan Mitra Usaha GoFood Inspiratif dalam ajang peringatan hari jadi Komunitas Partner GoFood (KOMPAG). Penghargaan ini ia dapatkan karena telah menggerakkan puluhan anggota KOMPAG di Semarang dan sekitarnya untuk membantu korban banjir dengan membagikan ratusan porsi nasi bungkus kepada korban banjir sembari menunggu bantuan logistik. Tidak hanya itu, Natalia dan rekannya juga mendistribusikan sembako, alat kebersihan, dan juga obat-obatan selama masa penanggulangan banjir.
Selain menggeluti hobi dan bisnis kuliner dan berbagi bersama rekan-rekan di KOMPAG, Ibu Naneth juga menjadi seorang aktivis sosial yang membantu ratusan womenpreneur naik kelas lewat komunitas pengembangan kewirausahaan bernama Tangan Terampil Indonesia dan telah mendapatkan penghargaan bergengsi dari lembaga-lembaga ternama di Indonesia.
"Tanpa GoFood, saya tentu akan kesulitan membagi waktu antara menjalankan usaha kuliner dan berbagi bersama rekan-rekan di komunitas. Untungnya, inovasi GoFood membuat berbagai urusan usaha saya jadi lebih praktis," kata Naneth.
"Gabung KOMPAG juga membuat saya semakin percaya diri untuk jualan online karena banyak berbagi ilmu dengan rekan-rekan UMKM lain. Semangat belajar inilah yang saya teruskan juga ke Komunitas Tangan Terampil Indonesia, sehingga semakin banyak perempuan yang terampil, mandiri, dan berguna untuk diri sendiri dan orang lain," katanya.
Astrid Mokogita, Owner Kopi Dalam Rumah, Tangerang, topang keuangan keluarga dengan usaha kopi dari dapur rumahan
Sesuai dengan namanya, Kopi Dalam Rumah memang dimulai dari dapur dalam rumah keluarga Astrid. Kondisi pandemi cukup menghantam kondisi keuangan keluarganya, ditambah kondisi kesehatan orangtuanya yang kian membutuhkan dukungan finansial. Akhirnya, Astrid memberanikan diri untuk menjadi barista rumahan berbekal ilmu suaminya yang sempat menjadi barista di beberapa kedai kopi ternama di ibu kota.
Baca juga: "Empowered ME" buku bagi kaum wanita agar lebih pahami diri
"Awalnya hanya jualan via WhatsApp, Instagram, dan Twitter, lalu kami memutuskan bergabung ke GoFood karena saran beberapa pelanggan yang menginginkan promo dan kemudahan pesan. Ternyata, lumayan banget dalam sehari bisa melayani sampai 20 orderan dengan nominal yang tentunya tidak sedikit. Kelihatannya masih banyak pelanggan yang kerja dari rumah, jadi sekali belanja langsung banyak. Bersyukur banget hasil dari GoFood bisa ditabung untuk menutupi kebutuhan rumah tangga, membantu pengobatan ayah, termasuk uang jajan anak saya," ungkap Astrid.
Baca juga: Empat kiat memulai investasi kripto untuk kaum perempuan
Astrid juga berpesan untuk jangan pernah takut memulai sesuatu dan memanfaatkan kesempatan yang ada di depan mata dengan baik dan terus berbenah untuk hasil yang lebih baik lagi. "Siapa sangka 'kedai kopi' tanpa kedai sesungguhnya ini bisa dikenal banyak warga se-Jabodetabek dan memiliki banyak pelanggan setia. Tanpa GoFood tentu kondisi keluarga saya belum bisa setenang saat ini," kata Astrid.
Baca juga: Presiden Komisi Eropa dorong peningkatan kuota perempuan di dewan perusahaan
Tentunya bukan hal yang mudah bagi perempuan untuk berbagi peran dalam keseharian, tapi di era yang semakin dinamis ini, perempuan kian lincah mengambil peluang untuk maju.
Kesetaraan dan keberagaman juga menjadi nilai ekosistem Gojek untuk semakin memperluas dampak sosial. Di GoFood, salah satu layanan Gojek, keandalan teknologi telah mengantarkan banyak perempuan Indonesia ke berbagai kesempatan hingga mereka mampu memberdayakan orang-orang di lingkungannya.
Teknologi GoBiz, aplikasi khusus mitra usaha GoFood mampu menyederhanakan keseharian para pelaku UMKM, sehingga mereka masih mampu berbuat lebih bagi sekitar.
Masih dalam semangat Hari Perempuan Internasional (International Women's Day) yang jatuh pada 8 Maret kemarin, berikut adalah tiga sosok srikandi inspiratif yang memulai perjuangan dari dapur rumahan hingga bisa menjadi 'cahaya' bagi keluarga dan orang lain di sekitarnya:
Sri Prihatin, Owner Klinik Rasa Kartasura, Surakarta, menuntun ratusan pengusaha kuliner rumahan untuk bertahan di tengah pandemi.
Hanya berselang 4 bulan sejak perdana membuka resto, Indonesia dilanda pandemi dan membuat dagangan ibu satu anak ini sepi pelanggan hingga sempat tidak melayani satu pun orderan dalam satu hari. Namun, Ibu Sri tidak tinggal diam dan banyak mencari kesempatan belajar hingga akhirnya memutuskan bergabung di Komunitas Partner GoFood (KOMPAG). Di KOMPAG, Ibu Sri banyak terpapar insight menarik, seperti tips menjaga performa resto yang baik hingga strategi marketing melalui media sosial yang kini sangat digelutinya.
"Awalnya awam sekali dan tidak tahu tentang bidang kuliner dan strategi bisnis kuliner. Ternyata banyak tips bisnis yang relevan untuk pengusaha rumahan yang baru memulai bisnis kuliner seperti saya," katanya.
"Proses awal memulai bisnis memang sangat sulit, tapi saya tidak ingin melihat UMKM lain berhenti di tengah jalan. Berbekal ilmu yang saya dapatkan dari expert dan sesama teman-teman UMKM di KOMPAG, saat ini sudah ada lebih dari 600 anggota KOMPAG Solo yang turut saya temani perjalanannya. Dulunya, banyak yang kesulitan menjaga rating baik di GoFood, namun sekarang semua sudah maju bersama berkat KOMPAG," kata Ibu Sri antusias.
Naneth Ekopriyono, Owner Bebek Rempah, Genuk, Semarang, tingkatkan nilai ekonomi dengan menjadi womenpreneur
Pada tahun 2021, Natalia atau biasa disapa Naneth, mendapat penghargaan Mitra Usaha GoFood Inspiratif dalam ajang peringatan hari jadi Komunitas Partner GoFood (KOMPAG). Penghargaan ini ia dapatkan karena telah menggerakkan puluhan anggota KOMPAG di Semarang dan sekitarnya untuk membantu korban banjir dengan membagikan ratusan porsi nasi bungkus kepada korban banjir sembari menunggu bantuan logistik. Tidak hanya itu, Natalia dan rekannya juga mendistribusikan sembako, alat kebersihan, dan juga obat-obatan selama masa penanggulangan banjir.
Selain menggeluti hobi dan bisnis kuliner dan berbagi bersama rekan-rekan di KOMPAG, Ibu Naneth juga menjadi seorang aktivis sosial yang membantu ratusan womenpreneur naik kelas lewat komunitas pengembangan kewirausahaan bernama Tangan Terampil Indonesia dan telah mendapatkan penghargaan bergengsi dari lembaga-lembaga ternama di Indonesia.
"Tanpa GoFood, saya tentu akan kesulitan membagi waktu antara menjalankan usaha kuliner dan berbagi bersama rekan-rekan di komunitas. Untungnya, inovasi GoFood membuat berbagai urusan usaha saya jadi lebih praktis," kata Naneth.
"Gabung KOMPAG juga membuat saya semakin percaya diri untuk jualan online karena banyak berbagi ilmu dengan rekan-rekan UMKM lain. Semangat belajar inilah yang saya teruskan juga ke Komunitas Tangan Terampil Indonesia, sehingga semakin banyak perempuan yang terampil, mandiri, dan berguna untuk diri sendiri dan orang lain," katanya.
Astrid Mokogita, Owner Kopi Dalam Rumah, Tangerang, topang keuangan keluarga dengan usaha kopi dari dapur rumahan
Sesuai dengan namanya, Kopi Dalam Rumah memang dimulai dari dapur dalam rumah keluarga Astrid. Kondisi pandemi cukup menghantam kondisi keuangan keluarganya, ditambah kondisi kesehatan orangtuanya yang kian membutuhkan dukungan finansial. Akhirnya, Astrid memberanikan diri untuk menjadi barista rumahan berbekal ilmu suaminya yang sempat menjadi barista di beberapa kedai kopi ternama di ibu kota.
Baca juga: "Empowered ME" buku bagi kaum wanita agar lebih pahami diri
"Awalnya hanya jualan via WhatsApp, Instagram, dan Twitter, lalu kami memutuskan bergabung ke GoFood karena saran beberapa pelanggan yang menginginkan promo dan kemudahan pesan. Ternyata, lumayan banget dalam sehari bisa melayani sampai 20 orderan dengan nominal yang tentunya tidak sedikit. Kelihatannya masih banyak pelanggan yang kerja dari rumah, jadi sekali belanja langsung banyak. Bersyukur banget hasil dari GoFood bisa ditabung untuk menutupi kebutuhan rumah tangga, membantu pengobatan ayah, termasuk uang jajan anak saya," ungkap Astrid.
Baca juga: Empat kiat memulai investasi kripto untuk kaum perempuan
Astrid juga berpesan untuk jangan pernah takut memulai sesuatu dan memanfaatkan kesempatan yang ada di depan mata dengan baik dan terus berbenah untuk hasil yang lebih baik lagi. "Siapa sangka 'kedai kopi' tanpa kedai sesungguhnya ini bisa dikenal banyak warga se-Jabodetabek dan memiliki banyak pelanggan setia. Tanpa GoFood tentu kondisi keluarga saya belum bisa setenang saat ini," kata Astrid.
Baca juga: Presiden Komisi Eropa dorong peningkatan kuota perempuan di dewan perusahaan