Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Ismail menyebutkan ada sejumlah faktor pendorong transisi jaringan 3G ke 4G.
Menurut Ismail, faktor pertama ialah kaitannya dengan efisiensi biaya. Ketika operator seluler melakukan layanan paralel untuk berbagai macam jaringan dan teknologi, maka akan diperlukan banyak sumber daya dan ekosistem.
"Ini membutuhkan cost yang lebih besar," kata Dirjen Ismail dalam pembukaan sebuah acara diskusi hibrida di Jakarta, Rabu, (16/3).
Lebih lanjut, faktor kedua adalah keterbatasan spektrum frekuensi untuk digunakan oleh berbagai macam teknologi.
"Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kominfo sudah menetapkan teknologi seluler didekatkan dengan teknologi netral, dimana operator diberikan kebebasan untuk memilih sendiri teknologi apa yang harus dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk digunakan guna melayani masyarakat," kata dia.
Dirjen Ismail juga memberikan pemaparan terkait transisi dan "suntik mati" 3G ini dari beberapa sudut pandang. Dari sisi masyarakat sebagai pengguna, prioritas utamanya adalah bagaimana mereka bisa mendapatkan layanan yang tersedia di mana saja.
"Selain itu, kualitas jaringan -- bagaimana kualitas speed dan latency-nya. Pengguna tentu ingin mendapatkan kecepatan yang memadai dengan delay time yang rendah, serta mendapatkan layanan yang tarifnya terjangkau," kata dia.
Selanjutnya, dari sisi perangkat. Ismail menyebutkan pentingnya analisis mendalam terkait perangkat (handset device) yang dimiliki oleh masyarakat sebelum pemerintah dan operator seluler memutuskan untuk sepenuhnya menghapus jaringan 3G.
"Kita harus tahu profil sebaran handset ini seperti apa," katanya.
Baca juga: Kemenkominfo perluas strategi komunikasi untuk G20
Sudut pandang ketiga adalah pertimbangan infrastruktur TIK dan jaringan, agar pemanfaatan teknologi tersebut bisa sesuai antara biaya dan peruntukkannya.
Sementara itu, isu transisi jaringan 3G ke 4G ini sebelumnya memang sudah disebutkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.
Baca juga: Menteri Johnny: 11 Satelit Bumi Dukung Operasional SATRIA-1
Ia menyebut jaringan 4G akan menjadi tulang punggung konektivitas di Indonesia, sehingga ia juga meminta operator seluler untuk menghapus jaringan 3G secara bertahap.
Selain itu, Menkominfo juga menyebutkan pihaknya sedang melakukan kajian yang mendalam terkait dengan mekanisme penghapusan 3G di tengah-tengah masyarakat.
Menurut Ismail, faktor pertama ialah kaitannya dengan efisiensi biaya. Ketika operator seluler melakukan layanan paralel untuk berbagai macam jaringan dan teknologi, maka akan diperlukan banyak sumber daya dan ekosistem.
"Ini membutuhkan cost yang lebih besar," kata Dirjen Ismail dalam pembukaan sebuah acara diskusi hibrida di Jakarta, Rabu, (16/3).
Lebih lanjut, faktor kedua adalah keterbatasan spektrum frekuensi untuk digunakan oleh berbagai macam teknologi.
"Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kominfo sudah menetapkan teknologi seluler didekatkan dengan teknologi netral, dimana operator diberikan kebebasan untuk memilih sendiri teknologi apa yang harus dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk digunakan guna melayani masyarakat," kata dia.
Dirjen Ismail juga memberikan pemaparan terkait transisi dan "suntik mati" 3G ini dari beberapa sudut pandang. Dari sisi masyarakat sebagai pengguna, prioritas utamanya adalah bagaimana mereka bisa mendapatkan layanan yang tersedia di mana saja.
"Selain itu, kualitas jaringan -- bagaimana kualitas speed dan latency-nya. Pengguna tentu ingin mendapatkan kecepatan yang memadai dengan delay time yang rendah, serta mendapatkan layanan yang tarifnya terjangkau," kata dia.
Selanjutnya, dari sisi perangkat. Ismail menyebutkan pentingnya analisis mendalam terkait perangkat (handset device) yang dimiliki oleh masyarakat sebelum pemerintah dan operator seluler memutuskan untuk sepenuhnya menghapus jaringan 3G.
"Kita harus tahu profil sebaran handset ini seperti apa," katanya.
Baca juga: Kemenkominfo perluas strategi komunikasi untuk G20
Sudut pandang ketiga adalah pertimbangan infrastruktur TIK dan jaringan, agar pemanfaatan teknologi tersebut bisa sesuai antara biaya dan peruntukkannya.
Sementara itu, isu transisi jaringan 3G ke 4G ini sebelumnya memang sudah disebutkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.
Baca juga: Menteri Johnny: 11 Satelit Bumi Dukung Operasional SATRIA-1
Ia menyebut jaringan 4G akan menjadi tulang punggung konektivitas di Indonesia, sehingga ia juga meminta operator seluler untuk menghapus jaringan 3G secara bertahap.
Selain itu, Menkominfo juga menyebutkan pihaknya sedang melakukan kajian yang mendalam terkait dengan mekanisme penghapusan 3G di tengah-tengah masyarakat.