Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan lahan baru untuk menanam jagung di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus meningkat signifikan dari saat ini seluas 53 hektare.

“Kita di sini baru saja membuka lahan seluas kurang lebih 53 hektare yang akan kita tanami jagung, dan juga untuk airnya kita menggunakan sprinkler dan airnya berasal dari bendungan yang telah kita resmikan yaitu Bendungan Rotiklot dan dari sinilah kita nanti akan perluas sampai seluas 500 hektare,” kata Presiden saat meninjau lokasi penanaman jagung di Belu, NTT, Kamis, sebagaimana ditayangkan kanal resmi Youtube Sekretariat Presiden.

Presiden menyampaikan jika penanaman jagung di lahan tersebut berhasil, maka pembukaan lahan dapat meluas hingga 15 ribu hektare.

Ia menekankan perlu keberanian untuk membuka lahan penanaman jagung dan tanaman pangan lainnya di lokasi-lokasi yang sebelumnya belum termanfaatkan secara maksimal.

Pembukaan lahan, kata Presiden, harus dibarengi dengan penggunaan teknologi dan alat-mesin pertanian yang memadai.

“Saya rasa kalau kita berani menggunakan teknologi, berani mencoba di lahan-lahan yang sulit seperti di NTT ini nanti akan kelihatan semuanya apa yang perlu kita perbaiki, apa yang perlu dikoreksi, apa yang alat mesin pertanian yang pas digunakan daerah seperti NTT ini,” ujarnya.

Pembukaan lahan baru untuk pangan, kata Presiden, akan meningkatkan ketahanan pangan di Belu, dan juga nasional, karena ada lahan-lahan baru untuk produksi komoditas pangan.

Mengenai kemampuan produksi dari lahan tersebut, dan keuntungan yang diperoleh petani, Presiden mengatakan masih melihat perkembangan dari penggunaan lahan tersebut.

“Saya harapkan hasil per hektare bisa kita lihat lalu kita hitung, petani dapat keuntungan berapa, setelah itu kita akan perluas,” kata Presiden.

Turut serta dalam peninjauan itu adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan juga Gubernur NTT Viktor Laiskodat.

Baca juga: Presiden Jokowi soroti rumah tak layak huni penyebab kekerdilan di NTT

Baca juga: Presiden Jokowi blusukan ke pasar tradisional di Kupang


Pewarta : Indra Arief Pribadi
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024