Labuan Bajo (ANTARA) - Balai Taman Nasional (TN) Kelimutu di Ende, Flores, NTT mencatat penerimaan karcis yang merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari kunjungan wisatawan dalam periode Januari-Maret selama tiga tahun terakhir mengalami penurunan.
"PNBP sangat dipengaruhi jumlah kunjungan. Kalau kunjungan menurun, PNBP juga turun, begitupun sebaliknya," kata Kepala Balai Taman Nasional (TN) Kelimutu Hendrikus Rani Siga ketika dihubungi ANTARA dari Labuan Bajo, Kamis, (24/3).
Berdasarkan Rekapitulasi Keuangan PNBP Balai TN Kelimutu, jumlah PNBP pada Januari 2020 sebesar Rp144.334.500, menurun menjadi Rp58.430.000 pada Januari 2021, dan menurun lagi menjadi Rp61.315.000 pada Januari 2022.
Selanjutnya, jumlah PNBP pada bulan Februari 2020 sebesar Rp104.835.000, menjadi nol pendapatan pada Februari pada 2021, lalu kembali naik sebesar Rp21.231.000 pada Februari 2022.
Penerimaan dari karcis masuk ini pun tercatat sebesar Rp78.742.500 pada Maret 2020, menurun menjadi Rp21.535.000 pada Maret 2021, namun merangkak naik menjadi Rp22.040.000 per 21 Maret 2022 ini.
Berkaitan dengan jumlah kunjungan yang memengaruhi PNBP ini, Hendrikus mengatakan terjadi penurunan yang signifikan pada masa pandemi COVID-19.
Data yang ada, jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara pada bulan Januari 2020 sebanyak 7.063 orang, menurun menjadi 6.714 orang pada Januari 2021, dan menurun lagi menjadi 6.434 orang pada Januari 2022.
Selanjutnya, tercatat terjadinya penurunan jumlah kunjungan pada Februari 202o jika dibandingkan dengan Januari 2020, yakni sebanyak 3.017 jiwa. Berikutnya, tidak ada kunjungan sama sekali pada bulan Februari 2021 lalu. Sedangkan jumlah kunjungan pada Februari 2022 tercatat sebanyak 2.422 jiwa.
Sementara itu, dari data kunjungan Maret 2020 sebanyak 1.999 jiwa, turun menjadi 1.970 jiwa pada Maret 2021, namun naik menjadi 2.122 jiwa hingga 21 Maret 2022.
Hendrikus menyebut kunjungan wisatawan dipengaruhi oleh isu keamanan dan kesehatan yang ada di berbagai negara, termasuk Indonesia. Apalagi pandemi COVID-19 yang sedang melanda berimbas pada kebijakan penutupan bandara untuk penerbangan dari luar negeri.
Namun, sejak dibuka kembali penerbangan internasional secara bertahap,jumlah kunjungan wisatawan ke danau tiga warna itu mulai meningkat perlahan pada pertengahan bulan Maret 2022 ini.
Hendrikus optimis kunjungan ke destinasi wisata ke Danau Kelimutu akan kembali meningkat, seiring dengan penghapusan kebijakan pemeriksaan rapid antigen dan PCR yang menjadi salah satu syarat perjalanan.
Baca juga: Festival danau Kelimutu bangkitkan sektor pariwisata
Baca juga: Taman Nasional Kelimutu ditutup akibat cuaca buruk
"PNBP sangat dipengaruhi jumlah kunjungan. Kalau kunjungan menurun, PNBP juga turun, begitupun sebaliknya," kata Kepala Balai Taman Nasional (TN) Kelimutu Hendrikus Rani Siga ketika dihubungi ANTARA dari Labuan Bajo, Kamis, (24/3).
Berdasarkan Rekapitulasi Keuangan PNBP Balai TN Kelimutu, jumlah PNBP pada Januari 2020 sebesar Rp144.334.500, menurun menjadi Rp58.430.000 pada Januari 2021, dan menurun lagi menjadi Rp61.315.000 pada Januari 2022.
Selanjutnya, jumlah PNBP pada bulan Februari 2020 sebesar Rp104.835.000, menjadi nol pendapatan pada Februari pada 2021, lalu kembali naik sebesar Rp21.231.000 pada Februari 2022.
Penerimaan dari karcis masuk ini pun tercatat sebesar Rp78.742.500 pada Maret 2020, menurun menjadi Rp21.535.000 pada Maret 2021, namun merangkak naik menjadi Rp22.040.000 per 21 Maret 2022 ini.
Berkaitan dengan jumlah kunjungan yang memengaruhi PNBP ini, Hendrikus mengatakan terjadi penurunan yang signifikan pada masa pandemi COVID-19.
Data yang ada, jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara pada bulan Januari 2020 sebanyak 7.063 orang, menurun menjadi 6.714 orang pada Januari 2021, dan menurun lagi menjadi 6.434 orang pada Januari 2022.
Selanjutnya, tercatat terjadinya penurunan jumlah kunjungan pada Februari 202o jika dibandingkan dengan Januari 2020, yakni sebanyak 3.017 jiwa. Berikutnya, tidak ada kunjungan sama sekali pada bulan Februari 2021 lalu. Sedangkan jumlah kunjungan pada Februari 2022 tercatat sebanyak 2.422 jiwa.
Sementara itu, dari data kunjungan Maret 2020 sebanyak 1.999 jiwa, turun menjadi 1.970 jiwa pada Maret 2021, namun naik menjadi 2.122 jiwa hingga 21 Maret 2022.
Hendrikus menyebut kunjungan wisatawan dipengaruhi oleh isu keamanan dan kesehatan yang ada di berbagai negara, termasuk Indonesia. Apalagi pandemi COVID-19 yang sedang melanda berimbas pada kebijakan penutupan bandara untuk penerbangan dari luar negeri.
Namun, sejak dibuka kembali penerbangan internasional secara bertahap,jumlah kunjungan wisatawan ke danau tiga warna itu mulai meningkat perlahan pada pertengahan bulan Maret 2022 ini.
Hendrikus optimis kunjungan ke destinasi wisata ke Danau Kelimutu akan kembali meningkat, seiring dengan penghapusan kebijakan pemeriksaan rapid antigen dan PCR yang menjadi salah satu syarat perjalanan.
Baca juga: Festival danau Kelimutu bangkitkan sektor pariwisata
Baca juga: Taman Nasional Kelimutu ditutup akibat cuaca buruk