Kupang (AntaraNews NTT) - Kebakaran hutan savana melanda wilayah Gililawa di Kawasan Taman Nasional (TN) Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu (2/8) malam.
"Kejadiannya (kebakaran hutan savana) di Gililawa itu terjadi semalam," kata Kepala Balai TN Komodo Budi Kurniawan ketika dihubungi Antara dari Kupang, Jumat (3/8).
Ia mengakui adanya kasus kebakaran tersebut, namun belum bisa memastikan berapa luas lahan yang terbakar tersebut. "Semuanya masih dalam pendataan," katanya.
Budi mengatakan kebakaran tersebut bermula dari adanya laporan seorang pemandu wisata sekitar pukul 18.15 Wita. "Kami langsung merespon dengan mengerahkan petugas dari Pos Loh Sebita dan Pos Padar untuk melakukan pemadaman.
Para petugas dari dua pos tersebut langsung dibantu tim pemadam kebakaran dari Balai TN Komodo yang terdiri dari 30 orang yang dikerahkan dari Labuan Bajo menuju tempat kejadian kebakaran sekitar pukul 22.00 Wita.
"Kami langsung meminta pemandu wisata yang memberikan informasi untuk mendata pengunjung yang terakhir turun dari bukit yang merupakan lokasi terjadinya kebakaran dan mengamankan mereka," katanya.
Budi mengatakan tim pemadaman dari Balai TN Komodo langsung memadamkan kobaran api, sedang empat orang ditugaskan untuk memeriksa awak kapal dan pemandu yang diduga kuat sebagai tersangka pelaku kebakaran.
Baca juga: Lahan terbakar bukan di kawasan wisata
Petugas langsung menyita KTP pemamdu dan nahkoda nahkoda serta dokumen-dokumen kapal untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Hasil pemeriksaan sementara diduga penumpang kapal Indonesia Juara sebagai tersangka pelaku kebakaran," katanya.
Ia menambahkan, api baru bisa dinyatakan padam pada Kamis (3/8), sekitar Pukul 03.15 Wita. Saat ini, proses penyelidikan sementara dilakukan oleh Kepolisian Resor Manggarai Barat bersama-sama PPNS Gakkum.
Tidak mengganggu Komodo
Budi Kurniawan mengatakan kasus kebakaran tersebut sama sekali tidak mengganggu habitat binatang purba raksasa The Komodo Dragon atau Varanus Komodoensis di kawasan Taman Nasional Komodo.
Menurut Budi, kebakaran lahan di Gililawa itu mencapai sekitar 10 hektare, namun sama sekali tidak mengganggu habibat Komodo, kecuali wisatawan asing yang sering ke Gililawa.
Gililawa merupakan salah satu obyek wisata di kawasan Taman Nasional Komodo yang terkenal dengan hutan savananya serta kawasan wisata laut yang sangat indah dan menjadi spot untuk menikmati sunset dan sunrise.
Ia mengatakan penyebab dari kebakaran kawasan Hutan Gililawa itu, diduga akibat puntung rokok yang dibuang oleh pengunjung yang berwisata di daerah itu.
Apalagi kawasan itu adalah Spot Treking dan untuk foto-foto, sehingga dipastikan dalam tahun ini sampai musim penghujan tahun depan keindahan savana di kawasan itu tidak dapat dinikmati oleh para wisatawan.
Ia mengimbau kepada para wisatawan agar tidak lagi sembarangan membuang puting rokok di kawasan wisata TNK lainnya agar tidak memicu terjadinya kebakaran seperti yang terjadi di Gililawa saat ini.
Baca juga: "Speed Boat" terbakar di kawasan TN Komodo
"Kejadiannya (kebakaran hutan savana) di Gililawa itu terjadi semalam," kata Kepala Balai TN Komodo Budi Kurniawan ketika dihubungi Antara dari Kupang, Jumat (3/8).
Ia mengakui adanya kasus kebakaran tersebut, namun belum bisa memastikan berapa luas lahan yang terbakar tersebut. "Semuanya masih dalam pendataan," katanya.
Budi mengatakan kebakaran tersebut bermula dari adanya laporan seorang pemandu wisata sekitar pukul 18.15 Wita. "Kami langsung merespon dengan mengerahkan petugas dari Pos Loh Sebita dan Pos Padar untuk melakukan pemadaman.
Para petugas dari dua pos tersebut langsung dibantu tim pemadam kebakaran dari Balai TN Komodo yang terdiri dari 30 orang yang dikerahkan dari Labuan Bajo menuju tempat kejadian kebakaran sekitar pukul 22.00 Wita.
"Kami langsung meminta pemandu wisata yang memberikan informasi untuk mendata pengunjung yang terakhir turun dari bukit yang merupakan lokasi terjadinya kebakaran dan mengamankan mereka," katanya.
Budi mengatakan tim pemadaman dari Balai TN Komodo langsung memadamkan kobaran api, sedang empat orang ditugaskan untuk memeriksa awak kapal dan pemandu yang diduga kuat sebagai tersangka pelaku kebakaran.
Baca juga: Lahan terbakar bukan di kawasan wisata
Petugas langsung menyita KTP pemamdu dan nahkoda nahkoda serta dokumen-dokumen kapal untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Hasil pemeriksaan sementara diduga penumpang kapal Indonesia Juara sebagai tersangka pelaku kebakaran," katanya.
Ia menambahkan, api baru bisa dinyatakan padam pada Kamis (3/8), sekitar Pukul 03.15 Wita. Saat ini, proses penyelidikan sementara dilakukan oleh Kepolisian Resor Manggarai Barat bersama-sama PPNS Gakkum.
Tidak mengganggu Komodo
Budi Kurniawan mengatakan kasus kebakaran tersebut sama sekali tidak mengganggu habitat binatang purba raksasa The Komodo Dragon atau Varanus Komodoensis di kawasan Taman Nasional Komodo.
Menurut Budi, kebakaran lahan di Gililawa itu mencapai sekitar 10 hektare, namun sama sekali tidak mengganggu habibat Komodo, kecuali wisatawan asing yang sering ke Gililawa.
Gililawa merupakan salah satu obyek wisata di kawasan Taman Nasional Komodo yang terkenal dengan hutan savananya serta kawasan wisata laut yang sangat indah dan menjadi spot untuk menikmati sunset dan sunrise.
Ia mengatakan penyebab dari kebakaran kawasan Hutan Gililawa itu, diduga akibat puntung rokok yang dibuang oleh pengunjung yang berwisata di daerah itu.
Apalagi kawasan itu adalah Spot Treking dan untuk foto-foto, sehingga dipastikan dalam tahun ini sampai musim penghujan tahun depan keindahan savana di kawasan itu tidak dapat dinikmati oleh para wisatawan.
Ia mengimbau kepada para wisatawan agar tidak lagi sembarangan membuang puting rokok di kawasan wisata TNK lainnya agar tidak memicu terjadinya kebakaran seperti yang terjadi di Gililawa saat ini.
Baca juga: "Speed Boat" terbakar di kawasan TN Komodo