Kupang (ANTARA) - Musisi muda berbakat Juan Mendagie kembali menggandeng Ria Prawito merilis lagi terbaru "This Is The Time" sebagai single ke-30 terhitung sejak tahun 2017.

Ria Prawiro selaku pencipta dan produser saat awal dalam keterangan yang diterima di Kupang, Minggu (3/4), mengaku menggarap lagu "This is The Time”sebagai lagu instrumental.

"Hanya sekadar untuk bisa dinikmati, sambil ngajak pendengar lebih optimis dan penuh semangat  dalam melangkah ke depan," katanya. 

Ria juga yang menciptakan lagu tersebut, sedang Juan Mendagie berperan mengaransir.

Juan Mendagie mengatakan sejak awal, Ria merancang single "This is The Time" dalam format  instrumental. "Ketika masuk sesi workshop, kami sepakat menambahkan sedikit lirik dan dinyanyikan oleh Ibu Ria," katanya. 

Single ini bisa disebut setengah instrumental. Ia juga sengaja menyisipkan nuansa Lo-Fi Hip Hip dan Electronic agar sesuai dengan trend  musik yang digemari saat ini. 

Bagi Juan, penggarapan musik instrumental, jauh lebih mudah dibanding menggarap lagu berlirik. Di lagu instrumental, musisi punya kebebasan mutlak dalam menggarap chord dan progresi musik.

"Jadi pengerjaan instrumental lebih ke musisi minded, tidak didikte," katanya. 

Sementara dalam menggarap lagu berlirik, juga harus berhati-hati mengaransemen. Tidak boleh  sembarangan mengisi  ryhtm atau chord aga tidak ada tabrakan dengan vokalis saat menyanyikan melodinya.

Menurut dia,  namun ketika lagu sudah masuk ke pasar, baru muncul kesulitan yang bakal dihadapi oleh single instrumetal yakni bagaimana kreator bisa menyampaikan maksud dari lagu tanpa lirik itu ke masyarakat.

"Jadi perlu alat bantu promosi yang jauh lebih kuat," tambah Juan.

Meski paham akan kondisi pasar musik digital yang cukup sepi dari produksi single instrumental, Ria maupun Juan tidak terlalu memikirkan hal itu.  

"Ini mungkin juga menjadi salah satu bentuk  idealisme Ibu Ria dalam berkarya. Kalau ia sudah punya kehendak, biasanya  akan dipegang teguh, apapun resikonya," ujarnya.

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024