Kupang (AntaraNews NTT) - Sebanyak 23 peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2018 dari Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) belajar wirausaha kreatif di Rumah Kreatif BUMN (RKB) di Kantor Bank Mandiri Cabang Kupang, Senin (13/8).
Manager Program Kemitraan PT Pegadaian (Persero) Panji Parangkunan mengatakan para peserta SMN sengaja dibawa ke RBK untuk mengenal usaha-usaha kreatif yang dilahirkan melalui Program BUMN.
Selama sekitar dua jam, para peserta dibekali pengetahuan tentang bagaimana menghasilkan wirausaha kreatif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital.
"Jadi peserta dibekali dan diajak untuk berinovasi dalam menghadirkan produk-produk usaha kreatif, dari desain pengemasan, hingga bagaimana memasarkan secara digital," katanya.
Dalam kesempatan itu, peserta SMN juga diperkenalkan dengan produk berupa situs jual beli daring, Belanja.com, yang lahir melalui program rumah kreatif BUMN.
Selain itu, pihak Bank Mandiri juga menghadirkan seorang wirausaha muda dari Kota Kupang, Meidy Agnesia yang dibentuk dari rumah kreatif BUMN untuk memberi motivasi wirausaha kepada peserta.
Baca juga: Peserta SMN pelajari budaya NTT
"Kami ingin agar banyak dari peserta yang merupakan siswa-siswi terbaik dari Sulawesi Utara ini mulai berwirausaha setelah mengikuti program SMN ini," katanya.
Setelah mengikuti pembekalan usaha kreatif, peserta SMN dibawa berkunjung ke Taman Bacaan di Kantor Kelurahan Bakunase, Kota Kupang yang dibentuk melalui bantuan sejumlah BUMN yakni PT Pegadaian (Persero), PT Asabri, dan PT Garam (Persero).
Sejak tiba di Kota Kupang pada Rabu (8/8), para peserta telah menjalani berbagai kegiatan seperti dua hari bersama prajurit TNI dari Korem 161/Wirasakti Kupang, serta menjelajahi Pulau Rote yang merupakan wilayah terselatan NKRI.
Selain itu, peserta juga mempelajari produk-produk budaya NTT di museum negeri Dinas Kebudayaan NTT, menyambangi tempat pembuatan alat musik Sasando di Kota Kupang, dan mengunjungi tempat pengolahan garam PT Garam (Persero) di Bipolo, Kabupaten Kupang.
Selama berada di Kupang, puluhan peserta SMN juga tinggal secara menyebar di rumah-rumah warga sebagai bentuk mendekatkan diri dengan masyarakat lokal.
Baca juga: Peserta SMN dari Manado kagumi keindahan pantai Nemberala
Manager Program Kemitraan PT Pegadaian (Persero) Panji Parangkunan mengatakan para peserta SMN sengaja dibawa ke RBK untuk mengenal usaha-usaha kreatif yang dilahirkan melalui Program BUMN.
Selama sekitar dua jam, para peserta dibekali pengetahuan tentang bagaimana menghasilkan wirausaha kreatif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital.
"Jadi peserta dibekali dan diajak untuk berinovasi dalam menghadirkan produk-produk usaha kreatif, dari desain pengemasan, hingga bagaimana memasarkan secara digital," katanya.
Dalam kesempatan itu, peserta SMN juga diperkenalkan dengan produk berupa situs jual beli daring, Belanja.com, yang lahir melalui program rumah kreatif BUMN.
Selain itu, pihak Bank Mandiri juga menghadirkan seorang wirausaha muda dari Kota Kupang, Meidy Agnesia yang dibentuk dari rumah kreatif BUMN untuk memberi motivasi wirausaha kepada peserta.
Baca juga: Peserta SMN pelajari budaya NTT
"Kami ingin agar banyak dari peserta yang merupakan siswa-siswi terbaik dari Sulawesi Utara ini mulai berwirausaha setelah mengikuti program SMN ini," katanya.
Setelah mengikuti pembekalan usaha kreatif, peserta SMN dibawa berkunjung ke Taman Bacaan di Kantor Kelurahan Bakunase, Kota Kupang yang dibentuk melalui bantuan sejumlah BUMN yakni PT Pegadaian (Persero), PT Asabri, dan PT Garam (Persero).
Sejak tiba di Kota Kupang pada Rabu (8/8), para peserta telah menjalani berbagai kegiatan seperti dua hari bersama prajurit TNI dari Korem 161/Wirasakti Kupang, serta menjelajahi Pulau Rote yang merupakan wilayah terselatan NKRI.
Selain itu, peserta juga mempelajari produk-produk budaya NTT di museum negeri Dinas Kebudayaan NTT, menyambangi tempat pembuatan alat musik Sasando di Kota Kupang, dan mengunjungi tempat pengolahan garam PT Garam (Persero) di Bipolo, Kabupaten Kupang.
Selama berada di Kupang, puluhan peserta SMN juga tinggal secara menyebar di rumah-rumah warga sebagai bentuk mendekatkan diri dengan masyarakat lokal.
Baca juga: Peserta SMN dari Manado kagumi keindahan pantai Nemberala