Mbay (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat memberi pelatihan untuk memperkuat kompetensi keahlian bagi 16 pemandu wisata (tour guide) di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

"Mereka itu ada yang sudah pernah bekerja tapi kompetensi keahlian, pengetahuan, dan perilaku belum cukup. Jadi, setelah pelatihan ini, kiranya mereka bisa lebih percaya diri dan mendapat hak pekerja yang sesuai," kata Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Manggarai Barat Theresia Asmon ketika dihubungi dari Mbay, Rabu, (13/4).

Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Angkatan Pertama ini diikuti 16 pemandu wisata selama 23 hari dengan 185 jam pelajaran. PBK itu terlaksana berkat dukungan Balai Latihan Kerja Lombok Timur.

Usai pelatihan, kata dia, peserta akan mengikuti sertifikasi kompetensi yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Lombok Timur. Instruktur yang terlibat tentunya mengantongi sertifikat kompetensi sebagai instruksi sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

Theresia berharap peserta pelatihan bisa segera terserap lapangan kerja. Dia pun mengajak anak muda lain untuk terlibat dalam berbagai pelatihan yang diselenggarakan oleh BLK Lombok Timur di wilayah Manggarai Barat. Dia menyebut, ada 10 paket kelas dukungan BLK Lombok Timur yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

Instruktur Kelas Tour Guide Muhamad Buharto mengatakan pemandu wisata harus memiliki pengetahuan, keahlian, dan perilaku atau sikap yang baik. Dalam SKKNI kepemanduan wisata terbaru terdapat 19 unit kompetensi yang mesti dipelajari, dipahami, dan bisa dikerjakan oleh seorang pemandu wisata. Secara umum, 19 kompetensi itu meliputi kemampuan manajerial, kemampuan penggalian informasi, dan kemampuan kepemanduan.

Dia menjelaskan materi yang diberikan dalam PBK tahun ini mengacu pada SKKNI dan dihubungkan dengan konteks aktivitas kepemanduan wisata di Labuan Bajo dan Flores. Hal yang lebih khusus yakni pengetahuan tentang informasi daya tarik dan destinasi wisata, sejarah dan budaya, serta aktivitas wisata minat khusus lainnya

Selain itu, lanjut dia, seorang pemandu wisata secara khusus harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, termasuk kemampuan berbahasa asing. Pemandu wisata juga harus memiliki pengetahuan tentang daya tarik wisata/destinasi di daerah yang menjadi wilayah kerjanya dan memiliki sikap sopan dan santun.

"Seorang pemandu wisata harus profesional dalam melaksanakan tugas kepemanduan," kata Asesor Kepemanduan Wisata di Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pariwisata Komodo Flores itu.

Adapun penutupan PBK Angkatan I ditandai dengan penyerahan sertifikat pelatihan secara simbolis di Gedung Balai Latihan Kerja Manggarai Barat.

Baca juga: 18 UMKM Manggarai Barat unggah perdana produk di katalog LKPP

Baca juga: Manggarai Barat miliki 100 ton cadangan beras untuk bencana

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024