Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Desa Teka Iku, Kabupaten Sikka, NTT memberikan makanan tambahan bagi anak-anak yang mengalami kekerdilan (stunting) secara terpusat di kantor desa sejak 1 April 2022 hingga 180 hari ke depan.
"Bayi stunting di Desa Teka Iku sebanyak lima orang. Setiap hari kita siapkan makanan, jadi orang tua anak antar mereka ke kantor desa," kata Penjabat Kepala Desa Teka Iku Joseph Jedison ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Senin, (9/5).
Pemerintah Desa Teka Iku, Kecamatan Kangae menargetkan angka kekerdilan turun dari lima kasus menjadi nol kasus. Sebelumnya, terdapat 22 anak mengalami kekerdilan di wilayah itu.
Guna mengatasi masalah kesehatan kekerdilan di daerah itu, pemerintah desa menggunakan Dana Desa 2022 sebesar Rp22 juta. Anggaran tersebut dibelanjakan sesuai arahan bagian gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka. Petugas pun menyiapkan menu berbeda untuk diberikan kepada anak setiap hari.
Selain memberikan makanan tambahan, Pemdes Teka Iku juga memberikan stimulan penambah nutrisi bagi ibu hamil berupa beras, telur, dan susu.
Baca juga: Pemkab Nagekeo tangani kekerdilan lewat PMT dan edukasi
Stimulan itu merupakan langkah preventif yang diambil oleh pemerintah desa untuk mengatasi masalah kekerdilan yang dimulai dari perbaikan gizi ibu hamil.
Joseph menyebut terdapat sembilan ibu hamil di desa tersebut sehingga pemerintah pun mengintervensi pencegahan kekerdilan dari umur nol bulan kehamilan hingga kelahiran sang bayi.
Baca juga: IBI dorong peran bidan atasi masalah kekerdilan
Dia berharap, upaya pemerintah desa tersebut membuahkan hasil sehingga tidak ada lagi bayi yang mengalami gagal tumbuh di Desa Teka Iku.
“Mudah-mudahan tahun 2022 ini sudah tidak ada lagi bayi yang stunting,” kata dia.
"Bayi stunting di Desa Teka Iku sebanyak lima orang. Setiap hari kita siapkan makanan, jadi orang tua anak antar mereka ke kantor desa," kata Penjabat Kepala Desa Teka Iku Joseph Jedison ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Senin, (9/5).
Pemerintah Desa Teka Iku, Kecamatan Kangae menargetkan angka kekerdilan turun dari lima kasus menjadi nol kasus. Sebelumnya, terdapat 22 anak mengalami kekerdilan di wilayah itu.
Guna mengatasi masalah kesehatan kekerdilan di daerah itu, pemerintah desa menggunakan Dana Desa 2022 sebesar Rp22 juta. Anggaran tersebut dibelanjakan sesuai arahan bagian gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka. Petugas pun menyiapkan menu berbeda untuk diberikan kepada anak setiap hari.
Selain memberikan makanan tambahan, Pemdes Teka Iku juga memberikan stimulan penambah nutrisi bagi ibu hamil berupa beras, telur, dan susu.
Baca juga: Pemkab Nagekeo tangani kekerdilan lewat PMT dan edukasi
Stimulan itu merupakan langkah preventif yang diambil oleh pemerintah desa untuk mengatasi masalah kekerdilan yang dimulai dari perbaikan gizi ibu hamil.
Joseph menyebut terdapat sembilan ibu hamil di desa tersebut sehingga pemerintah pun mengintervensi pencegahan kekerdilan dari umur nol bulan kehamilan hingga kelahiran sang bayi.
Baca juga: IBI dorong peran bidan atasi masalah kekerdilan
Dia berharap, upaya pemerintah desa tersebut membuahkan hasil sehingga tidak ada lagi bayi yang mengalami gagal tumbuh di Desa Teka Iku.
“Mudah-mudahan tahun 2022 ini sudah tidak ada lagi bayi yang stunting,” kata dia.