Kupang (AntaraNews NTT) - Sebuah bak penampungan air berskala besar (reservoir) sedang dibangun di Kota Labuan Bajo, Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dan diharapkan sudah selesai pada akhir September 2018 agar bisa digunakan oleh masyarakat setempat.

"Kami berharap, akhir September nanti, reservoir tersebut sudah bisa berfungsi, sehingga para tamu dari IMF-Bank Dunia yang akan berkunjung ke Labuan Bajo pada Oktober 2018 ikut menikmatinya," kata Direktur PDAM Wae Mbeliling Labuan Bajo Hubertus Lendo ketika dihubungi Antara dari Kupang, Rabu (5/9).

Ia mengatakan progres pembangunan reservoir tersebut saat ini sudah mencapai 58,27 persen, sehingga diperkirakan pada akhir September 2018 sudah selesai dan sudah bisa difungsikan.

Ia menjelaskan, pembangunan reservoir baja berkapasitas 150 meter kubik disertai dengan satu rumah pompa air. Reservoir ini berfungsi menampung air dari instalasi pengelolaan Waimese untuk disalurkan ke zona-zona pelayanan.

Menurut Hubertus reservoir tersebt dapat menunjang kebutuhan ribuan delegasi dari IMF-Bank Dunia yang diperkirakan akan berwisata ke Labuan Bajo, setelah melaksanakan pertemuan tahunan (annual meeting) di Denpasar, Bali pada Oktober 2018.

"Selain untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di Kota Labuan Bajo, kami juga akan mendistribusikan ke hotel-hotel dan restoran serta home stay yang menjadi tempat beristirahatnya para tamu dari IMF-Bank Dunia," katanya.

Baca juga: PDAM Labuan Bajo segera kelola kapal air Direktur PDAM Wae Mbeliling Labuan Bajo Hubertus Lendo (tengah) sedang menunjuk peta pembangunan reservoir untuk melayani kebutuhan air minum bagi masyarakat di Pulau Flores bagian barat, NTT itu. (ANTARA Foto/dok)  Menurut dia, pasokan air dari reservoir ini akan menjangkau pemukiman warga dan sektor usaha perhotelan di zona dua dan sebagian zona tiga dalam Kota Labuan Bajo.

Ia menjelaskan, aliran air dari reservoir itu menjangkau sejumlah lokasi perhotelan di wilayah utara Kota Labuan Bajo seperti Hotel Ayana, Resort Sylvia, dan direncanakan hingga Hotel Pelataran Komodo.

Sementara pasokan air untuk untuk lokasi perhotelan lainnya dan sebagian rumah makan di Labuan Bajo, sudah terpenuhi karena menjadi pelanggan PDAM.

Hubertus menambahkan, pembangunan infrastruktur air bersih daerah itu terus dikerjakan pemerintah setempat dengan dukungan pusat, karena Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan nasional yang sudah mendunia.

"Sekarang secara bertahap kesulitan air bersih masyarakat di Labuan Bajo sudah tampak perlahan diatasi, jika reservoir tersebut dapat difungsikan pada akhir September 2018," katanya.

Baca juga: Kupang Bangun Empat Reservoir Atasi Krisis Air Bupati Manggarai Barat di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur Agustinus Ch Dulla (kanan) bersama tim Kejaksaan Negeri setempat melakukan sidak ke PDAM Wae Mbeliling di Labuan Bajo. (ANTARA Foto/dok)

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024