Kupang (AntaraNews NTT) - Sejumlah atlet bola tangan yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) ingin sekali mengembangkan cabang olahraga tersebut kepada masyarakat di provinsi berbasis kepulauan itu. 

Asisten pelatih bola tangan putra Indonesia Joni Sir kepada Antara, Selasa (4/9) saat dihubungi mengatakan dirinya ingin sekali memperkenalkan olahraga tersebut kepada masyarakat NTT namun masih belum tahu harus memulainya dari mana. 

"Saya masih bingung harus masuk lewat mana, karena memang olahraga ini belum dikenal," katanya. 

Joni mengaku beberapa waktu lalu sebelum pelatnas Asian Games, dirinya pernah kembali ke Alor. Saat itu ia mendengar banyak cerita bahwa sulit mengembangkan olahraga baru itu di provinsi berbasis kepulauan itu karena memang belum banyak masyarakat NTT yang mengharapkan hidup dari menjadi atlet. 

Padahal saat ini perhatian UNTUK atlet-atlet berprestasi sangat dihargai oleh pemerintah, sehingga tentu akan menjadi motivasi bagi para atlet agar bisa berprestasi.

Joni mengatakan dalam waktu dekat usai Asian Games 2018 ini ia akan berusaha mencari waktu agar bisa menyosialisasikan olahraga tersebut, setidaknya bagi anak-anak muda di Alor. 

"Saya lagi cari waktu agar dalam waktu dekat bisa ke kampung dan memperkenalkan olahraga ini," tuturnya.  Dua pemain bola tangan putra Indonesia asal Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur Victorius Tolang (kiri) dan Oni Sir (kanan) membantu kapten bola tangan Indonesia Roni Kurniawan saat melawan Hong Kong beberapa waktu lalu di Jakarta. (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)  Saat ini ada empat pemain bola tangan asal NTT yang bergabung dan membawa nama bola tangan Indonesia saat Asian Games dan mereka bermain dengan sangat bagus, bahkan jadi andalan tim. 

Namun sayangnya, keempat atlet itu bukan langsung berasal dari NTT, tetapi saat pelatnas berasal Kalimantan Timur, karena memang selama ini keempat pemain itu bermain membawa nama Kalimantan Timur. 

Oleh karena itu ia berharap suatu saat NTT bisa memiliki atlet bola tangan sendiri, sehingga setiap pemain NTT bIsa bermain untuk NTT tanpa harus mengikuti pelatnas dari daerah lain. 

Hal yang sama juga sangat diharapkan oleh pemain bola tangan kelahiran Alor, NTT namun saat ini berada di Kalimantan Timur Viktorius Rafael Tolang. 

"Saya punya mimpi agar, nantinya NTT mempunyai tim sendiri. Saya juga akan berusaha mencari jalan agar olahraga ini bisa berkembang di NTT," tuturnya. 

Hal ini menurutnya karena olahraga itu membutuhkan fisik yang kuat. Fisik orang NTT atau fisik orang-orang Indonesia Timur pada umumnya dinilai cocok untuk olahraga seperti itu.

Hal yang sama juga diakui oleh Ketua Umum Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Mayjen TNI Dody Usodo. Saat ini baru ada 20 provinsi dari 34 provinsi di Indonesia yang baru ada tim bola tangannya.

Sementara provinsi di Indonesia Timur belum satupun yang mempunyai tim bola tangan. Padahal menurut dia wilayah Indonesia Timur cocok untuk dibina menjadi atlet bola tangan. 

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024