Kupang (AntaraNews NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat mengemukakan pemerintahannya memfokuskan pembangunan infrastruktur jalan provinsi di empat kabupaten yaitu Kupang, Ngada, Manggarai Timur, dan Sumba Timur.

"Pembangunan infrastruktur jalan ini akan difokuskan di daerah-daerah potensial untuk memacu pertumbuhan dan kemajuan ekonomi," kata Viktor Laiskodat di Kupang, Selasa (18/9).

Ia mengatakan, infrastruktur jalan di sejumlah kabupaten yang menjadi fokus pembangunan itu masih dalam kondisi yang rusak parah dan sangat menyulitkan akses bagi masyarakat.

Untuk itu, lanjutnya, pembangunan jalan ini untuk meningkatkan aksesibilitas serta konektivitas daerah-daerah perbatasan, pinggiran, dan terisolir.

Ia mencontohkan ruas jalan yang rusak parah menuju wilayah Amfoang di Kabupaten Kupang yang berbatasan langsung dengan Distrik Oecusse, Timor Leste.

Dijelaskannya, pemerintah provinsi telah menyiapkan anggaran sekitar Rp250 miliar untuk membuka isolasi wilayah Amfoang.

Baca juga: 1.000 kilometer jalan provinsi di NTT rusak
Baca juga: Victory-Joss prioritaskan pembangunan jalan menuju Amfoang

"Pembangunan infrastruktur jalan para ruas-ruas strategis dilakukan dengan pendekatan secara tuntas," katanya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum NTT Andre Koreh mengemukakan, sekitar 36 persen jalan provinsi yang menyebar di 22 kabupaten/kota se-NTT masih dalam kondisi rusak parah, sedang 63 persen sisanya dalam kondisi mantap.

"Jumlah ruas jalan yang masih dalam kondisi rusak parah ini setara dengan sekitar 1.000 kilometer lebih," katanya ketika dihubungi Antara secara terpisah di Kupang.

Menurutnya, dukungan anggaran menjadi kendala terbesar dalam menuntaskan ruas jalan provinsi yang masih rusak parah.

"Yang diharapkan itu dukungan dari dana alokasi khusus (DAK) pusat, tetapi sejauh ini memang jumlahnya masih bervariasi dan masih kecil," katanya.  Sebuah truk harus menyeberangi sungai saat hendak menuju Oepoli, Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, NTT. Untuk membuka isolasi jalan di wilayah ini, butuh anggaran triliunan rupiah. (ANTARA Foto/ist)

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024