Kupang (AntaraNews NTT) - Pasangan Gubernur-Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur terpilih periode 2018-2023, Victor Bungtilu Laiskodat-Yosef Nae Soi (Viktory-Joss) memberi prioritas pada pembangunan jalan menuju Amfoang untuk membuka isolasi wilayah di Kabupaten Kupang yang berbatasan langsung dengan Oecusse, Timor Leste itu.
"Yang pasti tahun depan itu kami bangun jalan 50 kilometer sekaligus untuk membuka isolasi wilayah di Amfoang. Ini jadi salah satu prioritas kami," kata Wakil Gubernur NTT terpilih Yosef Nae Soi kepada wartawan di Kupang, Sabtu (25/8).
Ia mengatakan, akses jalan menuju wilayah Amfoang yang berbatasan langsung dengan distrik Oecusse, Timor Leste itu masih dalam kondisi yang rusak parah dan sangat menyulitkan bagi kendaraan roda dua dan empat untuk melintas.
Menurutnya, pembangunan jalan akan dilakukan sekaligus menjangkau puluhan kilometer agar keterisolasian wilayah segera terbuka bagi masyarakat Amfoang dan masyarakat luar.
"Dari pada kita bangun dua kilometer lalu jeda baru lanjut lagi, nanti di tahun berikutnya rusak lagi, sehingga untuk Amfoang ini akan dibangun 50 kilometer sekaligus," katanya menegaskan.
Baca juga: Perlu 168 jembatan untuk mencapai Amfoang
Jalan menuju Amfoang harus melintasi sungai yang lebar dengan kondisi jalan yang serba memprihatinkan
Ia menyebutkan, selain Amfoang pemerintahannya bersama Victor Bungtilu Laiskodat juga akan memerioritaskan pembangunan jalan di Elar, Kabupaten Manggarai Timur, Pulau Flores, yang masih dalam kondisi rusak parah.
Yosef mengatakan, pihaknya belum memberikan target berapa panjang ruas jalan provinsi yang akan dibangun pada tahun 2019 karena kondisi anggaran masih normatif.
Target pembangunan, lanjutnya, akan ditetapkan setelah pemerintah provinsi mengupayakan dukungan dana alokasi khusus (DAK) yang memadai dari pemerintah pusat. "Dalam waktu dekat ini kami akan usahakan DAK dari Pusat baru kami tetapkan target-target pembangunan infrastruktur jalan ini," katanya.
Ia menambahkan, selain infrastruktur jalan, sejumlah aspek pembangunan lain di provinsi berbasis kepulauan itu yang menjadi prioritas seperti pendidikan, kesehatan, dan pariwisata.
Baca juga: DOB opsi terakhir bagi Amfoang
Jalan menuju Amfoang bagai mengarungi samudera raya, karena harus melewati lebih dari 100 anak sungai
"Yang pasti tahun depan itu kami bangun jalan 50 kilometer sekaligus untuk membuka isolasi wilayah di Amfoang. Ini jadi salah satu prioritas kami," kata Wakil Gubernur NTT terpilih Yosef Nae Soi kepada wartawan di Kupang, Sabtu (25/8).
Ia mengatakan, akses jalan menuju wilayah Amfoang yang berbatasan langsung dengan distrik Oecusse, Timor Leste itu masih dalam kondisi yang rusak parah dan sangat menyulitkan bagi kendaraan roda dua dan empat untuk melintas.
Menurutnya, pembangunan jalan akan dilakukan sekaligus menjangkau puluhan kilometer agar keterisolasian wilayah segera terbuka bagi masyarakat Amfoang dan masyarakat luar.
"Dari pada kita bangun dua kilometer lalu jeda baru lanjut lagi, nanti di tahun berikutnya rusak lagi, sehingga untuk Amfoang ini akan dibangun 50 kilometer sekaligus," katanya menegaskan.
Baca juga: Perlu 168 jembatan untuk mencapai Amfoang
Ia menyebutkan, selain Amfoang pemerintahannya bersama Victor Bungtilu Laiskodat juga akan memerioritaskan pembangunan jalan di Elar, Kabupaten Manggarai Timur, Pulau Flores, yang masih dalam kondisi rusak parah.
Yosef mengatakan, pihaknya belum memberikan target berapa panjang ruas jalan provinsi yang akan dibangun pada tahun 2019 karena kondisi anggaran masih normatif.
Target pembangunan, lanjutnya, akan ditetapkan setelah pemerintah provinsi mengupayakan dukungan dana alokasi khusus (DAK) yang memadai dari pemerintah pusat. "Dalam waktu dekat ini kami akan usahakan DAK dari Pusat baru kami tetapkan target-target pembangunan infrastruktur jalan ini," katanya.
Ia menambahkan, selain infrastruktur jalan, sejumlah aspek pembangunan lain di provinsi berbasis kepulauan itu yang menjadi prioritas seperti pendidikan, kesehatan, dan pariwisata.
Baca juga: DOB opsi terakhir bagi Amfoang