Atambua, NTT (AntaraNews NTT) - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Selasa (18/9), meletakan batu pertama pembangunan monumen patung Presiden RI pertama Soekarno di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Mota Ain, Kabupaten Belu, NTT yang berbatasan dengan Timor Leste.
Mendagri mengatakan peletakan batu pertama pembangunan monumen Soekarno itu sebagai bagian dari rencana pemerintah untuk membangun monumen serupa di tujuh PLBN secara bertahap dalam tiga tahun.
"Hari ini semuanya mulai dibangun, dan peletakan batu pertamanya dipusatkan di PLBN Mota Ain, Kabupaten Belu yang berbatasan darat dengan negara Timor Leste," katanya.
Ia mengatakan untuk wilayah NTT akan dibangun juga monumen Soekarno di PLBN Motamasin di Kabupaten Malaka serta PLBN Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara.
"Untuk NTT sendiri, ada tiga monumen Soekarno yang akan kita bangun, sedang sisanya akan kita bangun di wilayah Papua dan Kalimantan Barat," ucap Mendagri.
Pada acara peletakan batu pertama itu, hadir pula Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Bupati Belu Willy Lay, Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman dan Danrem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa.
Baca juga: Kemendagri bangun monumen setiap tempat persinggahan Soekarno
Mendagri mengatakan pembangunan monumen itu sebagai cara pemerintah untuk mengingatkan generasi muda di setiap wilayah untuk tetap mengenal dan mengenang para pendiri bangsa ini.
"Pembangunan monumen patung Soekarno ini untuk mengingatkan kita kepada pendiri bangsa ini, dan juga untuk membangkitkan rasa nasionalisme dan kebanggaan kita kepada Bung Karno," katanya menegaskan.
Patung Soekarno di PLBN Mota Ain itu diperkirakan setinggi 16 meter di atas fondasi setinggi 2,5 meter. "Kami berharap pada Desember 2018, pembangunan patung ini sudah selesai," katanya.
Mendagri mengatakan pemerintah juga sudah membangun sembilan serupa, dimana salah satunya di Pulau Salura, sebuah pulau terdepan di Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku yang berbatasan dengan Australia.
Menurut Thahjo, seluruh lokasi di Tanah Air yang pernah dikunjungi Bung Karno akan dibangun menumen dan lambang Garuda Pancasila untuk mengenang Bapak pendiri bangsa, Soekarno.
Patung Bung Karno dan pohon sukun tempat Bung Karno merenungkan butir-butir Pancasila. (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)
Mendagri mengatakan peletakan batu pertama pembangunan monumen Soekarno itu sebagai bagian dari rencana pemerintah untuk membangun monumen serupa di tujuh PLBN secara bertahap dalam tiga tahun.
"Hari ini semuanya mulai dibangun, dan peletakan batu pertamanya dipusatkan di PLBN Mota Ain, Kabupaten Belu yang berbatasan darat dengan negara Timor Leste," katanya.
Ia mengatakan untuk wilayah NTT akan dibangun juga monumen Soekarno di PLBN Motamasin di Kabupaten Malaka serta PLBN Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara.
"Untuk NTT sendiri, ada tiga monumen Soekarno yang akan kita bangun, sedang sisanya akan kita bangun di wilayah Papua dan Kalimantan Barat," ucap Mendagri.
Pada acara peletakan batu pertama itu, hadir pula Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Bupati Belu Willy Lay, Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman dan Danrem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa.
Baca juga: Kemendagri bangun monumen setiap tempat persinggahan Soekarno
Mendagri mengatakan pembangunan monumen itu sebagai cara pemerintah untuk mengingatkan generasi muda di setiap wilayah untuk tetap mengenal dan mengenang para pendiri bangsa ini.
"Pembangunan monumen patung Soekarno ini untuk mengingatkan kita kepada pendiri bangsa ini, dan juga untuk membangkitkan rasa nasionalisme dan kebanggaan kita kepada Bung Karno," katanya menegaskan.
Patung Soekarno di PLBN Mota Ain itu diperkirakan setinggi 16 meter di atas fondasi setinggi 2,5 meter. "Kami berharap pada Desember 2018, pembangunan patung ini sudah selesai," katanya.
Mendagri mengatakan pemerintah juga sudah membangun sembilan serupa, dimana salah satunya di Pulau Salura, sebuah pulau terdepan di Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku yang berbatasan dengan Australia.
Menurut Thahjo, seluruh lokasi di Tanah Air yang pernah dikunjungi Bung Karno akan dibangun menumen dan lambang Garuda Pancasila untuk mengenang Bapak pendiri bangsa, Soekarno.