Ruteng, NTT (ANTARA) - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berupaya untuk menuntaskan pemerataan pembangunan menara Base Transceiver Station (BTS) 4G di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Yang kita lakukan sekarang itu percepatan pembangunan sebagai amanah dari pemerintah untuk menyediakan akses telekomunikasi dan akses internet kepada seluruh masyarakat Indonesia. Itu semangat pertama," kata Senior Manajer Implementasi Bakti Kominfo Erwien Kurniawan di Ruteng, Rabu, (22/06/2022).

Dengan semangat akselerasi transformasi digital itu, ia memastikan pembangunan BTS di NTT bisa dilakukan secara bertahap.

Beberapa tahapan yang harus dilalui seperti akuisisi lahan, pengerjaan konstruksi, pembangunan menara, pemasangan power sistem tenaga surya, dan pemasangan perangkat BTS.

Dari 421 titik lokasi, kini sebanyak 207 lokasi BTS telah dimanfaatkan oleh masyarakat.

BAKTI menyadari adanya keterbatasan kapasitas satelit secara global yang mencakup wilayah Indonesia, khususnya Indonesia Timur. Dengan keterbatasan itu, BAKTI baru mengalokasikan bandwidth secara terbatas yang tentunya menyebabkan terjadinya pengalaman yang berbeda antara di desa atau kota.

Namun demikian, BAKTI terus mengedukasi masyarakat di desa terkait pemerataan tahap pertama yakni pemberian akses terlebih dahulu.

"Setelah pemerintah luncurkan satelit sendiri pada tahun 2023, secara bertahap kapasitas akan kita tingkatkan untuk beri pelayanan lebih baik," kata dia.

Baca juga: BAKTI sebut pembangunan BTS di NTT capai 85 persen

Erwien pun memastikan pembangunan BTS yang mendasari penyediaan sinyal 4G dan akses internet di wilayah-wilayah terluar, tertinggal, dan terdepan yang sering disingkat dengan wilayah 3T itu dapat dikejar secepat mungkin untuk memberi layanan terbaik bagi masyarakat.

Baca juga: Kominfo resmikan-dukung pemanfaatan positif 16 BTS 4G di NTT

Saat ini, BAKTI telah bekerja sama dengan Telkomsel sebagai operator seluler pemilik lisensi frekuensi yang ditunjuk untuk area NTT.

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024