PLBN Wini, TTU (ANTARA) - Pelintas batas yang melintas melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Wini Indonesia di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meningkat setelah pemerintah membuka kembali jalur perlintasan secara penuh setelah tingkat pandemi COVID-19 mulai melandai.
Kepala Sub Bidang Fasilitasi Pelayanan Lintas Batas Negara PLBN Wini, Imelda Dorothea Leu kepada Antara di PLBN Wini, Jumat, (24/6/2022) mengatakan bahwa setelah pandemi melandai, jumlah pelintas batas yang melintas jumlahnya mencapai sekitar 50 orang per hari.
"Namun selama pandemi pelintasan orang justru sehari hanya berkisar dari 8 sampai 10 orang saja, bahkan terkadang sama sekali tidak ada perlintasan orang, " kata Imelda.
Ia pun mengatakan bahwa selama pandemi COVID-19 pos lintas batas hanya dibuka pada hari hari tertentu saja. Bahkan yang melintas juga adalah warga yang sudah mendapatkan izin dari pemerintah Timor Leste.
Lebih lanjut kata dia, jika perlintasan orang dibatasi selama masa pandemi, maka berbeda dengan perlintasan barang-barang ekspor dari Indonesia menuju Timor Leste khususnya ke distrik Oecusse.
Pasalnya kebutuhan akan pasokan sembako dari Indonesia bagi masyarakat di distrik Oecusse enclave Timor Leste masih sangat dibutuhkan, sehingga hampir setiap hari perlintasan barang-barang ekspor dari Indonesia selalu terjadi.
Lebih lanjut kata dia kini walaupun perlintasan bagi orang sudah dibuka kembali namun masyarakat dari Oecusse kata dia mengharapkan agar penerapan kebijakan Visa On Arrival bisa diberlakukan di PLBN Wini.
Baca juga: Polres TTU gagalkan penyelundupan tiga kontainer minyak goreng
"Mereka mengatakan bahwa kalau di PLBN Mota Ain bisa menerapkan VOA (Visa On Arrival), kenapa di PLBN Wini tidak bisa, " ujar dia.
Baca juga: Kemenkumham NTT koordinasikan penerapan VoA di PLBN Wini - Motamasin
Ia pun yakin jika pemerintah Indonesia menjadikan PLBN Wini sama seperti PLBN Mota Ain maka jumlah pelintas batas juga akan meningkat.
Kepala Sub Bidang Fasilitasi Pelayanan Lintas Batas Negara PLBN Wini, Imelda Dorothea Leu kepada Antara di PLBN Wini, Jumat, (24/6/2022) mengatakan bahwa setelah pandemi melandai, jumlah pelintas batas yang melintas jumlahnya mencapai sekitar 50 orang per hari.
"Namun selama pandemi pelintasan orang justru sehari hanya berkisar dari 8 sampai 10 orang saja, bahkan terkadang sama sekali tidak ada perlintasan orang, " kata Imelda.
Ia pun mengatakan bahwa selama pandemi COVID-19 pos lintas batas hanya dibuka pada hari hari tertentu saja. Bahkan yang melintas juga adalah warga yang sudah mendapatkan izin dari pemerintah Timor Leste.
Lebih lanjut kata dia, jika perlintasan orang dibatasi selama masa pandemi, maka berbeda dengan perlintasan barang-barang ekspor dari Indonesia menuju Timor Leste khususnya ke distrik Oecusse.
Pasalnya kebutuhan akan pasokan sembako dari Indonesia bagi masyarakat di distrik Oecusse enclave Timor Leste masih sangat dibutuhkan, sehingga hampir setiap hari perlintasan barang-barang ekspor dari Indonesia selalu terjadi.
Lebih lanjut kata dia kini walaupun perlintasan bagi orang sudah dibuka kembali namun masyarakat dari Oecusse kata dia mengharapkan agar penerapan kebijakan Visa On Arrival bisa diberlakukan di PLBN Wini.
Baca juga: Polres TTU gagalkan penyelundupan tiga kontainer minyak goreng
"Mereka mengatakan bahwa kalau di PLBN Mota Ain bisa menerapkan VOA (Visa On Arrival), kenapa di PLBN Wini tidak bisa, " ujar dia.
Baca juga: Kemenkumham NTT koordinasikan penerapan VoA di PLBN Wini - Motamasin
Ia pun yakin jika pemerintah Indonesia menjadikan PLBN Wini sama seperti PLBN Mota Ain maka jumlah pelintas batas juga akan meningkat.