Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, diprediksi melemah dibayangi sentimen inflasi dan kebijakan suku bunga The Fed.
IHSG dibuka melemah 23,33 poin atau 0,33 persen ke posisi 6.973,13. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,57 poin atau 0,45 persen ke posisi 1.003,06.
"Investor masih mencermati dampak panjang dari inflasi global serta kebijakan suku bunga. Investor juga mengantisipasi data inflasi Indonesia menjelang akhir pekan nanti," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu, (29/6/2022).
Merespons pelemahan bursa global dan masih minimnya sentimen dari dalam negeri, IHSG berpeluang melanjutkan pelemahan di kisaran 6.911-7.059.
Bursa ekuitas AS ditutup melemah setelah rilis data ekonomi yang di bawah estimasi. Indeks kepercayaan konsumen turun menjadi 98,7 dari sebelumnya 103,2 dan di bawah dari estimasi konsensus.
Data yang lemah seiring peluang resesi yang meningkat setelah The Fed mencoba untuk memerangi lonjakan inflasi dengan kenaikan suku bunga yang agresif.
Ekspektasi inflasi 12 bulan untuk survei kepercayaan konsumen berada di posisi 8 persen untuk Juni, level tertinggi sejak Agustus 1987.
Di sisi lain, pertemuan Group of Seven (G7) di Jerman yang berakhir Selasa (28/6), menegaskan kembali dukungan mereka untuk Ukraina, dengan mengatakan akan mendukung negara itu selama diperlukan.
Di Spanyol, KTT NATO terbaru dibuka dengan perang di Ukraina sebagai agenda utama.
Sekretaris Jenderal aliansi tersebut, Jens Stoltenberg, mengatakan NATO akan meningkatkan kekuatan kesiapan tertingginya, meningkatkan jumlah pasukan dari 40.000 menjadi 300.000.
Baca juga: IHSG melemah seiring aksi jual asing
Baca juga: BEI sebut penurunan indeks saham tak hanya di Indonesia
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG diprediksi melemah dibayangi sentimen inflasi dan suku bunga
IHSG dibuka melemah 23,33 poin atau 0,33 persen ke posisi 6.973,13. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,57 poin atau 0,45 persen ke posisi 1.003,06.
"Investor masih mencermati dampak panjang dari inflasi global serta kebijakan suku bunga. Investor juga mengantisipasi data inflasi Indonesia menjelang akhir pekan nanti," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu, (29/6/2022).
Merespons pelemahan bursa global dan masih minimnya sentimen dari dalam negeri, IHSG berpeluang melanjutkan pelemahan di kisaran 6.911-7.059.
Bursa ekuitas AS ditutup melemah setelah rilis data ekonomi yang di bawah estimasi. Indeks kepercayaan konsumen turun menjadi 98,7 dari sebelumnya 103,2 dan di bawah dari estimasi konsensus.
Data yang lemah seiring peluang resesi yang meningkat setelah The Fed mencoba untuk memerangi lonjakan inflasi dengan kenaikan suku bunga yang agresif.
Ekspektasi inflasi 12 bulan untuk survei kepercayaan konsumen berada di posisi 8 persen untuk Juni, level tertinggi sejak Agustus 1987.
Di sisi lain, pertemuan Group of Seven (G7) di Jerman yang berakhir Selasa (28/6), menegaskan kembali dukungan mereka untuk Ukraina, dengan mengatakan akan mendukung negara itu selama diperlukan.
Di Spanyol, KTT NATO terbaru dibuka dengan perang di Ukraina sebagai agenda utama.
Sekretaris Jenderal aliansi tersebut, Jens Stoltenberg, mengatakan NATO akan meningkatkan kekuatan kesiapan tertingginya, meningkatkan jumlah pasukan dari 40.000 menjadi 300.000.
Baca juga: IHSG melemah seiring aksi jual asing
Baca juga: BEI sebut penurunan indeks saham tak hanya di Indonesia
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG diprediksi melemah dibayangi sentimen inflasi dan suku bunga