Kupang (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi anggaran untuk pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur sudah cair sepenuhnya atau mencapai 100 persen per Juni 2022.

"Pagu yang dikucurkan untuk pembangunan Bendungan Mbay sebesar Rp75,6 miliar untuk dua paket pekerjaan di 2022, sudah terealisasi 100 persen," kata Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan NTT Kemenkeu Catur Ariyanto Widodo dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis, (30/6/2022).

Ia memaparkan Bendungan Mbay merupakan salah satu dari tujuh bendungan yang sebelumnya dialokasikan pemerintah Presiden Joko Widodo untuk NTT.

Keenam bendungan lain yaitu, Bendungan Raknamo dan Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang, Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu, Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka, dan Bendungan Kolhua di Kota Kupang.

Catur menjelaskan pembangunan Bendungan Mbay merupakan bagian dari dukungan pemerintah untuk mengatasi kesulitan air bersih yang dialami masyarakat di Nagekeo.

Bendungan tersebut ditargetkan untuk air irigasi seluas 4.500 hektare dengan penyediaan air baku 130 liter per detik, serta mereduksi dampak banjir 230 meter kubik per detik dan berpotensi menghasilkan energi listrik sebesar 1,2 Megawatt (MW).

Catur berharap progres pembangunan infrastruktur penting itu terus bergerak hingga bisa selesai sesuai target waktu yang ditetapkan.

Baca juga: Waskita sebut Bendungan Temef paket satu capai 88,20 persen

Ia juga mengajak masyarakat agar turut berperan mengawal pelaksanaan anggaran untuk proyek yang memanfaatkan APBN tersebut, karena merupakan milik semua masyarakat.

Baca juga: Bupati Kupang tegaskan pembangunan bendung manikin tetap dilanjutkan

"Kita bersama-sama terus mendorong agar proyek tersebut dapat tuntas sesuai yang diharapkan sehingga bisa memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat setempat," katanya.

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024