Kupang (AntaraNews NTT) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat di Flores bagian barat diminta mengutamakan kualitas pelayanan kepada para delegasi dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (WB) yang akan menikmati liburan di Labuan Bajo usai menggelar pertemuan tahunan di Bali pada 8-14 Oktober 2018.
"Kunjungan tamu IMF-WB ke Labuan Bajo merupakan peluang bagi pemerintah daerah dan pelaku wisata untuk mempromosikan pariwisata Kabupaten Manggarai Barat kepada dunia internasional," kata pengamat pariwisata Nusa Tenggara Timur Hans Rumat kepada Antara di Kupang, Senin (1/10).
Ia mengatakan kedatangan tamu IMF-WB ke Labuan Bajo tersebut merupakan angin segar bagi pembangunan pariwisata di ujung barat pulau Flores itu dalam mempromosikan destinasi wisata unggulan daerah itu ke dunia internasional.
Menurut dia, pemerintah Kabupaten Manggarai Barat perlu melakukan koordinasi dengan pelaku wisata agar pelayanan yang diberikan terhadap tamu IMF-WB selama berada di daerah itu dilakukan secara berkualitas untuk memberi kesan potitif bagi mereka selama berada di Labuan Bajo.
"Para tamu IMF-WB merupakan tamu VVIP sehingga ketika tiba di bandar udara, harus diberikan pelayanan yang berkualitas. Pelayanan terhadap tamu IMF-WB berbeda dengan pelayanan bagi wisatawan umum lainnya," ujarnya.
Menurut dia, faktor makanan yang higenis juga perlu menjadi perhatian serius bagi tamu IMF-WB selama berkunjung ke Labuan Bajo, karena mereka mementingkan higenitas makanan yang akan dikonsumsi.
Baca juga: Telkomsel perkuat jaringan 4G di Labuan Bajo
Baca juga: Kemenko Kemaritiman percepat realisasi BOP Labuan Bajo
Anggota Komisi V DPRD NTT Hans Rumat yang juga pengamat pariwisata.
Apabila pemerintah dan pelaku wisata di Labuan Bajo mampu memberikan pelayanan yang berkualitas maka pembangunan sektor pariwisata Labuan Bajo semakin dikenal di dunia internasional melalui promosi gratis yang akan dilakukan para tamu dari berbagai negara itu.
"Para tamu IMF-WB pasti akan paham terhadap kondisi infrastruktur jalan yang belum memadai, namun tentu kita harus unggul dari aspek pelayanan yang baik agar para delegasi merasa puas dan nyaman selama berada di Labuan Bajo untuk berlibur," katanya.
"Kunjungan tamu IMF-WB ke Labuan Bajo merupakan peluang bagi pemerintah daerah dan pelaku wisata untuk mempromosikan pariwisata Kabupaten Manggarai Barat kepada dunia internasional," kata pengamat pariwisata Nusa Tenggara Timur Hans Rumat kepada Antara di Kupang, Senin (1/10).
Ia mengatakan kedatangan tamu IMF-WB ke Labuan Bajo tersebut merupakan angin segar bagi pembangunan pariwisata di ujung barat pulau Flores itu dalam mempromosikan destinasi wisata unggulan daerah itu ke dunia internasional.
Menurut dia, pemerintah Kabupaten Manggarai Barat perlu melakukan koordinasi dengan pelaku wisata agar pelayanan yang diberikan terhadap tamu IMF-WB selama berada di daerah itu dilakukan secara berkualitas untuk memberi kesan potitif bagi mereka selama berada di Labuan Bajo.
"Para tamu IMF-WB merupakan tamu VVIP sehingga ketika tiba di bandar udara, harus diberikan pelayanan yang berkualitas. Pelayanan terhadap tamu IMF-WB berbeda dengan pelayanan bagi wisatawan umum lainnya," ujarnya.
Menurut dia, faktor makanan yang higenis juga perlu menjadi perhatian serius bagi tamu IMF-WB selama berkunjung ke Labuan Bajo, karena mereka mementingkan higenitas makanan yang akan dikonsumsi.
Baca juga: Telkomsel perkuat jaringan 4G di Labuan Bajo
Baca juga: Kemenko Kemaritiman percepat realisasi BOP Labuan Bajo
"Para tamu IMF-WB pasti akan paham terhadap kondisi infrastruktur jalan yang belum memadai, namun tentu kita harus unggul dari aspek pelayanan yang baik agar para delegasi merasa puas dan nyaman selama berada di Labuan Bajo untuk berlibur," katanya.