Kupang (ANTARA) - Kontes tanaman anggrek dan syngonium mengawali ajang Jakarta Plant Market di Jakarta Selatan, DKI Jakarta yang dikunjungi ratusan pecinta tanaman hias.
"Kontes tanaman anggrek sendiri dibagi dua kelas yaitu spesies dan hibrid, kelas spesies ada tiga juara, kelas hibrid, tiga juara, tapi ada satu best of the best-nya dari anggrek," kata Ketua Panitia Jakarta Plant Market Andri Satriawan dalam keterangan yang diterima di Kupang, Minggu (31/7).
Pelaksanaan Jakarta Plant Market yang berlangsung dimulai pada Jumat (29/7) dibuka oleh Wali Kota Jakarta Selatan yang dihadiri perwakilan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pangan beserta juga ada Direktur Jenderal Holtikultura.
Andri menjelaskan selain tanaman anggrek, kontes tanaman syngonium juga dibagi satu kelas dan ada lima pemenang. Setiap hari, panitia mengeluarkan sepuluh hadiah (doorprize) untuk peserta kontes tanaman.
"Kemarin sudah keluar sepuluh, hari ini nanti ada sepuluh lagi dan di akhir acara ada sepuluh. Doorprize ada lagi satu hadiah utama berupa satu unit motor Yamaha NMax," katanya.
Andri menjelaskan dalam ajang itu, pengunjung tidak dikenakan biaya. Sementara peserta kontes tanaman dikenakan biaya sebesar Rp200.000.
"Karena dana yang terkumpul dari seluruh peserta kita alirkan semua sepenuhnya untuk para pemenang," katanya.
Kontes-kontes tanaman hias sendiri diikuti peserta dari berbagai daerah, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Timur Tengah, dan lainnya.
Pada hari pertama, jumlah kunjungan kurang 150-200 orang dari siang sampai malam. Andri optimistis puncak acara akan lebih ramai lagi.
"Karena di puncak acara kita ada performance. Mungkin itu salah satu yang ditunggu juga para pemain tanaman dan pengunjung lainnya untuk kumpul bareng. Sudah lama tidak berkumpul, puncak acara menurut saya malam minggu," katanya.
"Tapi akhir acara pun juga pasti ditunggu seluruh peserta kontes tanaman dari hari Jumat - Minggu semua berkumpul berharap dapat hadiah utama itu," katanya.
Andri menegaskan jika tujuan dari acara ini adalah menjaga eksistensi tanaman di pasar global, terutama di Indonesia.
"Yang kedua, kita juga selain menjaga eksistensi kita ingin memperkenalkan ke khalayak luas. Banyak yang belum tahu di Ragunan ini ada pasar tanaman di dalam Taman Anggrek Ragunan," ujarnya.
Sementara Pemulia Tanaman Indonesia, Handry Chuary, menilai Jakarta Plant Market merupakan ajang yang sangat luar biasa.
"Apalagi baru pertama kali Jakarta menyelenggarakan ini. Yang saya ketahui, acara ini untuk mempertahankan eksistensi tanaman hias di mata dunia," katanya.
Menurutnya tanaman hias bisa untuk dijadikan mata pencarian. Di acara ini, panitia juga banyak mengundang petani atau pembudidaya untuk berjualan serta lomba maupun untuk penampilan.
Ia berharap Jakarta Plant Market bisa diadakan berkesinambungan pada tahun tahun selanjutnya.
Sementara itu Handry Chuary turut mendukung talkshow dan menjadi juri lomba.
"Saya ajarkan juga tentang merawat tanaman hias dengan baik. Mereka sekarang ini sudah tahap jualan, maka saya berharap tanaman hias, khususnya yang endemik yang dimiliki Indonesia yang ada dari Sabang sampai Merauke, bisa lebih dikenal di masyarakat," katanya.
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, Moeldoko menyambut positif pelaksanaan Jakarta Plant Market.
"Selamat atas terselenggarakannya Jakarta Plant Market yang pertama. Kepada masyarakat Indonesia, ayo datang beramai ramai bersama keluarga ke Taman Anggrek Ragunan untuk membantu petani tanaman hias Indonesia agar lebih sejahtera. saya sepakat akan ikut mendorong ekspor tanaman hias Indonesia," ujarnya.
Jakarta Plant Market menyuguhkan sejumlah kegiatan. Di hari pertama, usai pembukaan panitia langsung melaksanakan tour show tenant dan tour show kontes. Selain itu ada talkshow dan pengumuman pemenang kontes. Hari pertama ditutup dengan live music.
Di hari kedua, acara semakin beragam. ada Kontes Aroid, Endemik dan Aglonema. Kemudian melukis pot terakota, berbagai talk show menarik, dan lelang tanaman hias. Setelah pengumuman pemenang kontes, hari kedua ini juga ditutup live music.
"Kontes tanaman anggrek sendiri dibagi dua kelas yaitu spesies dan hibrid, kelas spesies ada tiga juara, kelas hibrid, tiga juara, tapi ada satu best of the best-nya dari anggrek," kata Ketua Panitia Jakarta Plant Market Andri Satriawan dalam keterangan yang diterima di Kupang, Minggu (31/7).
Pelaksanaan Jakarta Plant Market yang berlangsung dimulai pada Jumat (29/7) dibuka oleh Wali Kota Jakarta Selatan yang dihadiri perwakilan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pangan beserta juga ada Direktur Jenderal Holtikultura.
Andri menjelaskan selain tanaman anggrek, kontes tanaman syngonium juga dibagi satu kelas dan ada lima pemenang. Setiap hari, panitia mengeluarkan sepuluh hadiah (doorprize) untuk peserta kontes tanaman.
"Kemarin sudah keluar sepuluh, hari ini nanti ada sepuluh lagi dan di akhir acara ada sepuluh. Doorprize ada lagi satu hadiah utama berupa satu unit motor Yamaha NMax," katanya.
Andri menjelaskan dalam ajang itu, pengunjung tidak dikenakan biaya. Sementara peserta kontes tanaman dikenakan biaya sebesar Rp200.000.
"Karena dana yang terkumpul dari seluruh peserta kita alirkan semua sepenuhnya untuk para pemenang," katanya.
Kontes-kontes tanaman hias sendiri diikuti peserta dari berbagai daerah, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Timur Tengah, dan lainnya.
Pada hari pertama, jumlah kunjungan kurang 150-200 orang dari siang sampai malam. Andri optimistis puncak acara akan lebih ramai lagi.
"Karena di puncak acara kita ada performance. Mungkin itu salah satu yang ditunggu juga para pemain tanaman dan pengunjung lainnya untuk kumpul bareng. Sudah lama tidak berkumpul, puncak acara menurut saya malam minggu," katanya.
"Tapi akhir acara pun juga pasti ditunggu seluruh peserta kontes tanaman dari hari Jumat - Minggu semua berkumpul berharap dapat hadiah utama itu," katanya.
Andri menegaskan jika tujuan dari acara ini adalah menjaga eksistensi tanaman di pasar global, terutama di Indonesia.
"Yang kedua, kita juga selain menjaga eksistensi kita ingin memperkenalkan ke khalayak luas. Banyak yang belum tahu di Ragunan ini ada pasar tanaman di dalam Taman Anggrek Ragunan," ujarnya.
Sementara Pemulia Tanaman Indonesia, Handry Chuary, menilai Jakarta Plant Market merupakan ajang yang sangat luar biasa.
"Apalagi baru pertama kali Jakarta menyelenggarakan ini. Yang saya ketahui, acara ini untuk mempertahankan eksistensi tanaman hias di mata dunia," katanya.
Menurutnya tanaman hias bisa untuk dijadikan mata pencarian. Di acara ini, panitia juga banyak mengundang petani atau pembudidaya untuk berjualan serta lomba maupun untuk penampilan.
Ia berharap Jakarta Plant Market bisa diadakan berkesinambungan pada tahun tahun selanjutnya.
Sementara itu Handry Chuary turut mendukung talkshow dan menjadi juri lomba.
"Saya ajarkan juga tentang merawat tanaman hias dengan baik. Mereka sekarang ini sudah tahap jualan, maka saya berharap tanaman hias, khususnya yang endemik yang dimiliki Indonesia yang ada dari Sabang sampai Merauke, bisa lebih dikenal di masyarakat," katanya.
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, Moeldoko menyambut positif pelaksanaan Jakarta Plant Market.
"Selamat atas terselenggarakannya Jakarta Plant Market yang pertama. Kepada masyarakat Indonesia, ayo datang beramai ramai bersama keluarga ke Taman Anggrek Ragunan untuk membantu petani tanaman hias Indonesia agar lebih sejahtera. saya sepakat akan ikut mendorong ekspor tanaman hias Indonesia," ujarnya.
Jakarta Plant Market menyuguhkan sejumlah kegiatan. Di hari pertama, usai pembukaan panitia langsung melaksanakan tour show tenant dan tour show kontes. Selain itu ada talkshow dan pengumuman pemenang kontes. Hari pertama ditutup dengan live music.
Di hari kedua, acara semakin beragam. ada Kontes Aroid, Endemik dan Aglonema. Kemudian melukis pot terakota, berbagai talk show menarik, dan lelang tanaman hias. Setelah pengumuman pemenang kontes, hari kedua ini juga ditutup live music.