Kupang (AntaraNews NTT) - Maskapai penerbangan TransNusa yang berbasis di Kupang, Nusa Tenggara Timur segera membuka tiga rute penerbangan baru untuk melayani lintas penerbangan Kupang-Kalabahi, Kupang-Labuan Bajo dan Kupang-Lombok, pulang pergi.
"Saya sudah mengetahui informasi tersebut (pembukaan tiga rute penerbangan baru, red) yang akan dimulai pada 28 Oktober 2018, yang kebetulan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda," kata Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu di Kupang, Kamis (25/10).
Marius memberi apresiasi kepada manajemen maskapai penerbangan lokal tersebut, karena sudah mulai mengepakkan sayapnya untuk membantu pembangunan serta pertumbuhan sektor pariwisata di wilayah provinsi kepulauan ini.
Menurut dia, hadirnya layanan penerbangan ini tentu akan memudahkan perjalanan para wisatawan ke NTT, terutama dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Ini kebijakan yang baik sekali, karena dampaknya sangat positif terhadap arus kunjungan wisatawan ke daerah-daerah di Nusa Tenggara Timur," katanya.
Ia menambahkan penambahan rute penerbangan tersebut juga akan berdampak pada penyebaran arus wisatawan terutama dari Labuan Bajo ke daerah lainnya di NTT, serta dari Lombok, NTB ke NTT.
Baca juga: Transnusa Kewalahan Atasi Lonjakan Penumpang
Ia mengatakan, selama ini wisatawan yang masuk ke NTT masih banyak yang menumpuk di Labuan Bajo sebagai daerah tujuan wisata unggulan nasional serta Taman Nasional Komodo (TNK) yang dihuni binatang purba raksasa Komodo (varanus komodoensis).
"Untuk itu kehadiran penerbangan langsung seperti Kupang-Labuan Bajo ini diharapkan distribusi wisatawan lebih merata karena bisa dengan mudah menjangkau objek-objek wisata di Pulau Timor dan sekitarnya," katanya.
Marius juga berharap, pihak TransNusa maupun maskapai penerbangan lainnya di Tanah Air juga menghadirkan layanan penerbangan dari Labuan Bajo ke Waingapu dan Tambolaka di Pulau Sumba, maupun ke Alor, Rote, Maumere, dan lainnya.
"Namun prinsipnya kami menyambut dengan apresiasi tinggi terhadap hadirnya layanan ini, dan berharap disusul ke daerah lainnya, karena konektivitas wilayah merupakan kunci penting untuk membangun pariwisata di daerah berciri kepulauan ini," demikian Marius Ardu Jelamu.
Baca juga: Transnusa Buka Rute Penerbangan Ruteng-Denpasar
"Saya sudah mengetahui informasi tersebut (pembukaan tiga rute penerbangan baru, red) yang akan dimulai pada 28 Oktober 2018, yang kebetulan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda," kata Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu di Kupang, Kamis (25/10).
Marius memberi apresiasi kepada manajemen maskapai penerbangan lokal tersebut, karena sudah mulai mengepakkan sayapnya untuk membantu pembangunan serta pertumbuhan sektor pariwisata di wilayah provinsi kepulauan ini.
Menurut dia, hadirnya layanan penerbangan ini tentu akan memudahkan perjalanan para wisatawan ke NTT, terutama dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Ini kebijakan yang baik sekali, karena dampaknya sangat positif terhadap arus kunjungan wisatawan ke daerah-daerah di Nusa Tenggara Timur," katanya.
Ia menambahkan penambahan rute penerbangan tersebut juga akan berdampak pada penyebaran arus wisatawan terutama dari Labuan Bajo ke daerah lainnya di NTT, serta dari Lombok, NTB ke NTT.
Baca juga: Transnusa Kewalahan Atasi Lonjakan Penumpang
Ia mengatakan, selama ini wisatawan yang masuk ke NTT masih banyak yang menumpuk di Labuan Bajo sebagai daerah tujuan wisata unggulan nasional serta Taman Nasional Komodo (TNK) yang dihuni binatang purba raksasa Komodo (varanus komodoensis).
"Untuk itu kehadiran penerbangan langsung seperti Kupang-Labuan Bajo ini diharapkan distribusi wisatawan lebih merata karena bisa dengan mudah menjangkau objek-objek wisata di Pulau Timor dan sekitarnya," katanya.
Marius juga berharap, pihak TransNusa maupun maskapai penerbangan lainnya di Tanah Air juga menghadirkan layanan penerbangan dari Labuan Bajo ke Waingapu dan Tambolaka di Pulau Sumba, maupun ke Alor, Rote, Maumere, dan lainnya.
"Namun prinsipnya kami menyambut dengan apresiasi tinggi terhadap hadirnya layanan ini, dan berharap disusul ke daerah lainnya, karena konektivitas wilayah merupakan kunci penting untuk membangun pariwisata di daerah berciri kepulauan ini," demikian Marius Ardu Jelamu.
Baca juga: Transnusa Buka Rute Penerbangan Ruteng-Denpasar