Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan sebagian wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) akan mengalami musim hujan 2022/2023 lebih awal pada Oktober 2022.
"Sebagian wilayah di NTT akan mengalami musim hujan lebih awal pada bulan Oktober mendatang meliput Kabupaten Manggarai Barat bagian timur, Manggarai bagian tengah, dan Manggarai Timur bagian tengah," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang BMKG Rahmattulloh Adji ketika dikonfirmasi di Kupang, Rabu, (21/9/2022).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan prakiraan musim hujan 2022/2023 di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Adji menjelaskan wilayah yang diprakirakan mengalami musim hujan lebih awal tersebut merupakan satu zona musim (zom) dari total 28 zom di NTT.
Sedangkan untuk 27 zom (96,5 persen) akan mengawali musim hujan pada November 2022.
Ia menjelaskan jika dibandingkan terhadap rerata klimatologis, awal musim hujan (periode 1991-2020), maka awal musim hujan 2022/2023 di NTT diperkirakan maju pada 15 zom.
Sedangkan yang sama dengan normalnya pada 10 zom dan yang mundur (terlambat dibandingkan normalnya) pada 3 zom.
Adji menjelaskan apabila dibandingkan terhadap rerata klimatologis, secara umum kondisi musim hujan 2022/2023 diprakirakan normal atau sama dengan rerata klimatologisnya pada 24 zom, kemudian sejumlah 4 zom akan mengalami kondisi hujan bawah normal (musim hujan lebih kering atau lebih rendah dari rerata klimatologisnya).
Sementara itu puncak musim hujan di NTT diperkirakan pada umumnya terjadi pada Januari 2023 mencakup 28 zom.
Baca juga: BMKG imbau warga waspadai HTH ekstrem panjang di NTT
Ia mengimbau seluruh mitra kementerian/lembaga, pemerintah daerah serta berbagai stakeholder dan masyarakat di NTT agar tetap mewaspadai wilayah-wilayah yang memasuki musim hujan lebih awal yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi.
Baca juga: BMKG imbau warga waspadai gelombang 4 meter di Laut Sawu
Di sisi lain, kata dia dengan musim hujan yang tiba lebih awal, dapat dimanfaatkan pada sektor pertanian untuk mengawali aktivitas musim tanam lebih awal.
"Sebagian wilayah di NTT akan mengalami musim hujan lebih awal pada bulan Oktober mendatang meliput Kabupaten Manggarai Barat bagian timur, Manggarai bagian tengah, dan Manggarai Timur bagian tengah," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang BMKG Rahmattulloh Adji ketika dikonfirmasi di Kupang, Rabu, (21/9/2022).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan prakiraan musim hujan 2022/2023 di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Adji menjelaskan wilayah yang diprakirakan mengalami musim hujan lebih awal tersebut merupakan satu zona musim (zom) dari total 28 zom di NTT.
Sedangkan untuk 27 zom (96,5 persen) akan mengawali musim hujan pada November 2022.
Ia menjelaskan jika dibandingkan terhadap rerata klimatologis, awal musim hujan (periode 1991-2020), maka awal musim hujan 2022/2023 di NTT diperkirakan maju pada 15 zom.
Sedangkan yang sama dengan normalnya pada 10 zom dan yang mundur (terlambat dibandingkan normalnya) pada 3 zom.
Adji menjelaskan apabila dibandingkan terhadap rerata klimatologis, secara umum kondisi musim hujan 2022/2023 diprakirakan normal atau sama dengan rerata klimatologisnya pada 24 zom, kemudian sejumlah 4 zom akan mengalami kondisi hujan bawah normal (musim hujan lebih kering atau lebih rendah dari rerata klimatologisnya).
Sementara itu puncak musim hujan di NTT diperkirakan pada umumnya terjadi pada Januari 2023 mencakup 28 zom.
Baca juga: BMKG imbau warga waspadai HTH ekstrem panjang di NTT
Ia mengimbau seluruh mitra kementerian/lembaga, pemerintah daerah serta berbagai stakeholder dan masyarakat di NTT agar tetap mewaspadai wilayah-wilayah yang memasuki musim hujan lebih awal yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi.
Baca juga: BMKG imbau warga waspadai gelombang 4 meter di Laut Sawu
Di sisi lain, kata dia dengan musim hujan yang tiba lebih awal, dapat dimanfaatkan pada sektor pertanian untuk mengawali aktivitas musim tanam lebih awal.