Kupang (ANTARA) - Manajemen Akademi sepak bola Bintang Timur Atambua (BeTA) Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, kembali memanggil pelatih berkewarganegaraan Belanda Bert Pentury untuk membina pemain usia dini di perbatasan Indonesia-Timor Leste itu.
“Berbagai upaya kita lakukan untuk memperbaiki manajemen BeTA salah satunya menarik kembali Coach Bert Pentury untuk membina pemain muda di BeTA,” kata Pemilik BeTA Atambua, Fary Djemi Francis dari Atambua, Kamis, (229/2022).
Ia mengatakan bahwa dipanggilnya kembali Bert Pertury sebagai persiapan menyambut pelaksanaan turnamen nasional usia dini Soeratin Cup U-15 yang akan digelar pada Oktober 2022 mendatang.
BeTA sendiri kata Fary ditunjuk oleh Asprov NTT untuk menjadi tuan rumah dalam turnamen itu dalam rangka pembinaan usia dini sepak bola di NTT .
Farry mengatakan bahwa segala persiapan dilakukan termasuk merekstrukturisasi manajemen BeTA dengan harapan dalam manajemen yang baru nanti BeTA bisa lebih baik menuju sepak bola moderen.
Pemanggilan kembali Bert Pentury, ujar Fary, diyakini mampu melahirkan talenta muda berbakat dari kawasan perbatasan Indonesia-Timor Leste itu.
BeTA sendiri, ujar Fary, mempunyai mimpi kelak BeTA untuk usia 23 mampu berbicara banyak di kancah regional dan nasional.
BeTA Atambua mencuri perhatian, bersama tim Elit Pro saat tampil di Nusantara Open Piala Prabowo Subianto, Jakarta pada Juli 2022 lalu
Pelatih sebelumnya Maman Suryaman, sukses memoles timnya menjadi peserta yang patut untuk diperhitungkan dalam tiga laga yang dimainkan.
Perwakilan NTT itu mampu meraih kemenangan saat berjumpa tim elit pro Liga 1 Persija dan imbang melawan tim elit pro Liga 1 Borneo FC. Kekalahan dialami saat jumpah Academy Maluku Utara.
Fary menambahkan bahwa jika ingin BeTA sukses maka pembinaan harus dimulai dari akar rumput yaitu adalah bagaimana pembinaan usia muda yang sangat baik.
Baca juga: BeTA soroti kepemimpinan wasit Anton saat hadapi Persebata
Pelaksanaan Soeratin Cup-15 di Atambua, ujar dia, bisa menjadi motivasi bagi para pemain muda di akademi BeTA bukan hanya karena dia ingin bermain sepak bola, tetapi ada unsur pembinaan dan science di sana.
Baca juga: Serena Francis jadi manager tim SSB BetA di Turnamen Nusantara Open 2022
“Seperti yang kita ketahui, saat ini sepak bola bukan hanya mengandalkan kerja keras, pemain juga harus bisa kerja cerdas, maka dari itu, adanya event usia dini, mereka bisa tahu program atau kurikulum yang dibuat oleh akademi yang harus dipelajari sehingga kedepannya sepak bola kita semakin lebih baik lagi," kata mantan penjaga gawang Timor Leste.
“Berbagai upaya kita lakukan untuk memperbaiki manajemen BeTA salah satunya menarik kembali Coach Bert Pentury untuk membina pemain muda di BeTA,” kata Pemilik BeTA Atambua, Fary Djemi Francis dari Atambua, Kamis, (229/2022).
Ia mengatakan bahwa dipanggilnya kembali Bert Pertury sebagai persiapan menyambut pelaksanaan turnamen nasional usia dini Soeratin Cup U-15 yang akan digelar pada Oktober 2022 mendatang.
BeTA sendiri kata Fary ditunjuk oleh Asprov NTT untuk menjadi tuan rumah dalam turnamen itu dalam rangka pembinaan usia dini sepak bola di NTT .
Farry mengatakan bahwa segala persiapan dilakukan termasuk merekstrukturisasi manajemen BeTA dengan harapan dalam manajemen yang baru nanti BeTA bisa lebih baik menuju sepak bola moderen.
Pemanggilan kembali Bert Pentury, ujar Fary, diyakini mampu melahirkan talenta muda berbakat dari kawasan perbatasan Indonesia-Timor Leste itu.
BeTA sendiri, ujar Fary, mempunyai mimpi kelak BeTA untuk usia 23 mampu berbicara banyak di kancah regional dan nasional.
BeTA Atambua mencuri perhatian, bersama tim Elit Pro saat tampil di Nusantara Open Piala Prabowo Subianto, Jakarta pada Juli 2022 lalu
Pelatih sebelumnya Maman Suryaman, sukses memoles timnya menjadi peserta yang patut untuk diperhitungkan dalam tiga laga yang dimainkan.
Perwakilan NTT itu mampu meraih kemenangan saat berjumpa tim elit pro Liga 1 Persija dan imbang melawan tim elit pro Liga 1 Borneo FC. Kekalahan dialami saat jumpah Academy Maluku Utara.
Fary menambahkan bahwa jika ingin BeTA sukses maka pembinaan harus dimulai dari akar rumput yaitu adalah bagaimana pembinaan usia muda yang sangat baik.
Baca juga: BeTA soroti kepemimpinan wasit Anton saat hadapi Persebata
Pelaksanaan Soeratin Cup-15 di Atambua, ujar dia, bisa menjadi motivasi bagi para pemain muda di akademi BeTA bukan hanya karena dia ingin bermain sepak bola, tetapi ada unsur pembinaan dan science di sana.
Baca juga: Serena Francis jadi manager tim SSB BetA di Turnamen Nusantara Open 2022
“Seperti yang kita ketahui, saat ini sepak bola bukan hanya mengandalkan kerja keras, pemain juga harus bisa kerja cerdas, maka dari itu, adanya event usia dini, mereka bisa tahu program atau kurikulum yang dibuat oleh akademi yang harus dipelajari sehingga kedepannya sepak bola kita semakin lebih baik lagi," kata mantan penjaga gawang Timor Leste.