Bajawa (ANTARA) - Grup B20 Indonesia Trade and Investment Task Force siap membahas rekomendasi untuk pemerintah dalam Pertemuan Trade and Investment Task Force B20-G20 Dialogue yang akan berlangsung di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
"Tujuan utama dari diskusi ini yakni mempersiapkan usulan kebijakan untuk disampaikan kepada pemerintah," kata Chair of B20 Indonesia Shinta W Kamdani kepada wartawan di sela-sela dialog, Labuan Bajo, Jumat, (23/9/2022).
Business 20 (B20) adalah business engagement group dari G20 yang beranggotakan lebih dari 900 perusahaan global. Sekiranya diskusi di Labuan Bajo itu dihadiri oleh 152 anggota global, 25 negara, dan 15 industri.
B20 memiliki tiga topik utama yakni arsitektur kesehatan, transformasi digital, dan transisi energi. Melalui diskusi itu, rekomendasi yang disampaikan bisa memiliki hasil konkret yang diwujudkan dan dijalankan oleh perusahaan serta berkelanjutan.
Chair of B20 Trade and Investment Task Force Arif Rachmat mengatakan empat rekomendasi kebijakan yang dibahas yakni free trade, digital ekonomi, inklusivity, dan green economy.
Dia menjelaskan rekomendasi pertama yakni bagaimana bisa membuat lingkungan trade dan investment yang lebih efisien, terbuka, transparan, dan lebih adil, termasuk reformasi World Trade Organization (WTO).
Kedua, bagaimana menggunakan teknologi inovasi dan digitalisasi supaya bisa membuat ekonomi dunia semakin baik dan mencegah terjadinya krisis global. Selanjutnya, rekomendasi ketiga yakni inklusivitas yakni membesarkan UMKM.
"Dan terakhir, bagaimana membuat trade investment lebih kuat agar investasi semakin hijau dan berkesinambungan," katanya.
Baca juga: IFG Labuan Bajo Marathon 2022 menawarkan rute menantang
Baca juga: Kemenparekraf : Komitmen transaksi ditemu bisnis capai Rp2,5 miliar
"Tujuan utama dari diskusi ini yakni mempersiapkan usulan kebijakan untuk disampaikan kepada pemerintah," kata Chair of B20 Indonesia Shinta W Kamdani kepada wartawan di sela-sela dialog, Labuan Bajo, Jumat, (23/9/2022).
Business 20 (B20) adalah business engagement group dari G20 yang beranggotakan lebih dari 900 perusahaan global. Sekiranya diskusi di Labuan Bajo itu dihadiri oleh 152 anggota global, 25 negara, dan 15 industri.
B20 memiliki tiga topik utama yakni arsitektur kesehatan, transformasi digital, dan transisi energi. Melalui diskusi itu, rekomendasi yang disampaikan bisa memiliki hasil konkret yang diwujudkan dan dijalankan oleh perusahaan serta berkelanjutan.
Chair of B20 Trade and Investment Task Force Arif Rachmat mengatakan empat rekomendasi kebijakan yang dibahas yakni free trade, digital ekonomi, inklusivity, dan green economy.
Dia menjelaskan rekomendasi pertama yakni bagaimana bisa membuat lingkungan trade dan investment yang lebih efisien, terbuka, transparan, dan lebih adil, termasuk reformasi World Trade Organization (WTO).
Kedua, bagaimana menggunakan teknologi inovasi dan digitalisasi supaya bisa membuat ekonomi dunia semakin baik dan mencegah terjadinya krisis global. Selanjutnya, rekomendasi ketiga yakni inklusivitas yakni membesarkan UMKM.
"Dan terakhir, bagaimana membuat trade investment lebih kuat agar investasi semakin hijau dan berkesinambungan," katanya.
Baca juga: IFG Labuan Bajo Marathon 2022 menawarkan rute menantang
Baca juga: Kemenparekraf : Komitmen transaksi ditemu bisnis capai Rp2,5 miliar