Maumere (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Flores Bagian Timur (UP3 FBT) di Nusa Tenggara Timur mencatat rasio elektrifikasi (RE) pada tiga wilayah kerja yakni Sikka, Flores Timur, dan Lembata telah mencapai angka 96,55 persen.
"Total pelanggan yang sudah PLN listriki sebanyak 216.949 pelanggan dari total rumah tangga di tiga kabupaten itu sebanyak 224.690 pelanggan. Jadi persentase dari rumah tangga yang sudah berlistrik sekitar 96,55 persen," kata Manajer PLN UP3 FBT Agung Wibowo di Maumere, Selasa, (4/10/2022).
Dia merinci RE di Sikka sebesar 93,29 persen, Flores Timur sebesar 99 persen, dan Lembata sebesar 99,42 persen.
PLN pun telah berkomitmen untuk melistriki setiap kepala keluarga pada tiga kabupaten itu hingga tahun 2024 nanti.
Agung menjelaskan pelanggan yang belum teraliri listrik sebagian berada di pelosok atau pulau terpencil dan daerah yang berada di ujung bukit. Hal itu membuat PLN pun masih kesulitan melakukan perluasan jaringan.
Namun, apabila ada usulan pelanggan baru, maka pihaknya akan melakukan survei dan membuat RAB. Jika jumlah pelanggan hanya satu atau dua di lokasi terpencil itu, maka ada intervensi anggaran melalui program listrik desa (lisdes).
"Lisdes ini anggaran dari pemerintah melalui penyertaan modal negara (PMN). NTT dapat porsi cukup besar, sekitar Rp253 miliar tahun ini," katanya melanjutkan.
Dengan komitmen itu pemerintah siap untuk melistriki NTT sehingga semua kepala keluarga bisa mendapatkan aliran listrik pada tahun 2025.
Selain Rasio Elektrifikasi, PLN juga mencatat Rasio Desa Berlistrik (RDB) di Flores Bagian Timur. Sebanyak 556 desa dari total 561 desa di tiga kabupaten itu pun telah dialiri listrik.
Dia merinci masing-masing kabupaten yakni Sikka sebesar 98,13 persen atau mencakup 157 desa dari 160 desa.
Selanjutnya Flores Timur sebesar 100 persen atau mencakup 250 desa. Sedangkan Lembata masih mencakup 149 desa dari total 151 desa.
Baca juga: Artikel - Menyejahterakan NTT lewat elektrifikasi hingga pulau paling selatan
Baca juga: Listrik PLN di desa Pulau Rote bukti kehadiran negara
"Total pelanggan yang sudah PLN listriki sebanyak 216.949 pelanggan dari total rumah tangga di tiga kabupaten itu sebanyak 224.690 pelanggan. Jadi persentase dari rumah tangga yang sudah berlistrik sekitar 96,55 persen," kata Manajer PLN UP3 FBT Agung Wibowo di Maumere, Selasa, (4/10/2022).
Dia merinci RE di Sikka sebesar 93,29 persen, Flores Timur sebesar 99 persen, dan Lembata sebesar 99,42 persen.
PLN pun telah berkomitmen untuk melistriki setiap kepala keluarga pada tiga kabupaten itu hingga tahun 2024 nanti.
Agung menjelaskan pelanggan yang belum teraliri listrik sebagian berada di pelosok atau pulau terpencil dan daerah yang berada di ujung bukit. Hal itu membuat PLN pun masih kesulitan melakukan perluasan jaringan.
Namun, apabila ada usulan pelanggan baru, maka pihaknya akan melakukan survei dan membuat RAB. Jika jumlah pelanggan hanya satu atau dua di lokasi terpencil itu, maka ada intervensi anggaran melalui program listrik desa (lisdes).
"Lisdes ini anggaran dari pemerintah melalui penyertaan modal negara (PMN). NTT dapat porsi cukup besar, sekitar Rp253 miliar tahun ini," katanya melanjutkan.
Dengan komitmen itu pemerintah siap untuk melistriki NTT sehingga semua kepala keluarga bisa mendapatkan aliran listrik pada tahun 2025.
Selain Rasio Elektrifikasi, PLN juga mencatat Rasio Desa Berlistrik (RDB) di Flores Bagian Timur. Sebanyak 556 desa dari total 561 desa di tiga kabupaten itu pun telah dialiri listrik.
Dia merinci masing-masing kabupaten yakni Sikka sebesar 98,13 persen atau mencakup 157 desa dari 160 desa.
Selanjutnya Flores Timur sebesar 100 persen atau mencakup 250 desa. Sedangkan Lembata masih mencakup 149 desa dari total 151 desa.
Baca juga: Artikel - Menyejahterakan NTT lewat elektrifikasi hingga pulau paling selatan
Baca juga: Listrik PLN di desa Pulau Rote bukti kehadiran negara