Maumere (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur mengimbau warga untuk memerhatikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mengantisipasi penyakit demam berdarah dengue (DBD) pada musim pancaroba saat ini.
"Ketika musim pancaroba, penyakit menular baik yang melalui vektor lalat atau nyamuk mulai meningkat. Setiap bulan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) harus dilakukan rutin," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Yovita Maria Bernadette Moi ketika dihubungi dari Maumere, Kamis, (6/10/2022).
Wilayah NTT termasuk Kabupaten Ngada telah memasuki musim pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Hal itu menyebabkan genangan air dan banjir membuat saluran pembuangan air tersumbat oleh sampah. Kondisi ini berdampak pada penyakit seperti DBD, diare, dan ISPA.
Yovita mengingatkan PSN merupakan salah satu solusi ampuh untuk mengantisipasi DBD. Beberapa cara yang bisa dilakukan secara mandiri oleh warga yakni mengubur barang bekas, menguras bak dan tempat penampungan air, serta menutup tempat penampungan air. Hal ini sering disebut 3M.
Selanjutnya, masyarakat diminta untuk menggunakan kelambu dan tidak membiarkan pakaian bergantungan di pintu, serta menyalakan obat nyamuk jika tidak ada kelambu.
Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada terus melakukan upaya melalui puskesmas untuk promosi dan preventif terkait PSN termasuk dengan lintas sektor. Dinas juga aktif melakukan pemberian abate.
Baca juga: DBD kembali merenggut nyawa seorang anak di Sikka
Apabila ada kasus DBD di wilayah itu, dinas kesehatan dan puskesmas melakukan kegiatan fogging atau penyemprotan asap untuk memusnahkan nyamuk dewasa.
Baca juga: Dinkes sebut Kota Kupang tertinggi kasus DBD di NTT
"Intinya kegiatan promotif dan preventif lebih gencar dilakukan," ungkap Yovita.
"Ketika musim pancaroba, penyakit menular baik yang melalui vektor lalat atau nyamuk mulai meningkat. Setiap bulan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) harus dilakukan rutin," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Yovita Maria Bernadette Moi ketika dihubungi dari Maumere, Kamis, (6/10/2022).
Wilayah NTT termasuk Kabupaten Ngada telah memasuki musim pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Hal itu menyebabkan genangan air dan banjir membuat saluran pembuangan air tersumbat oleh sampah. Kondisi ini berdampak pada penyakit seperti DBD, diare, dan ISPA.
Yovita mengingatkan PSN merupakan salah satu solusi ampuh untuk mengantisipasi DBD. Beberapa cara yang bisa dilakukan secara mandiri oleh warga yakni mengubur barang bekas, menguras bak dan tempat penampungan air, serta menutup tempat penampungan air. Hal ini sering disebut 3M.
Selanjutnya, masyarakat diminta untuk menggunakan kelambu dan tidak membiarkan pakaian bergantungan di pintu, serta menyalakan obat nyamuk jika tidak ada kelambu.
Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada terus melakukan upaya melalui puskesmas untuk promosi dan preventif terkait PSN termasuk dengan lintas sektor. Dinas juga aktif melakukan pemberian abate.
Baca juga: DBD kembali merenggut nyawa seorang anak di Sikka
Apabila ada kasus DBD di wilayah itu, dinas kesehatan dan puskesmas melakukan kegiatan fogging atau penyemprotan asap untuk memusnahkan nyamuk dewasa.
Baca juga: Dinkes sebut Kota Kupang tertinggi kasus DBD di NTT
"Intinya kegiatan promotif dan preventif lebih gencar dilakukan," ungkap Yovita.