Kupang (AntaraNews NTT) - Para pengguna jasa pelayaran kapal motor penyeberangan (KMP) Fery milik Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur mengeluhkan pelayanan di loket penjualan tiket pascapemberlakuan sistem penjualan tiket berbasis online.
"Saya sudah ada di pelabuhan Bolok sejak sekitar pukul 09.00 WITA pagi, tetapi masih antre karena ada banyak calon penumpang yang datang lebih awal," kata Saleh kepada Antara di Pelabuhan Bolok, Kupang Barat, Senin (6/11).
Penumpang KMP Fery rute Kupang-Lembata-Solor-Larantuka itu mengatakan, banyak sekali penumpang yang sudah datang sejak pagi tetapi belum juga bisa membeli tiket.
Menurut dia, manajemen ASDP mestinya melakukan antisipasi terlebih dahulu sebelum menerapkan sistem penjualan tiket berbasis online, agar para pengguna jasa penyeberangan tidak terlalu lama antre untuk mendapatkan tiket.
"Paling tidak, ASDP harus menambah perangkat lunak seperti komputer dan petugas serta perbanyak loket penjualan tiket, untuk memudahkan calon penumpang mendapatkan tiket," katanya.
Calon penumpang lain, Goris Geroda menambahkan, pelayanan petugas di loket penjualan tiket sangat mengecewakan.
Baca juga: ASDP Kupang hentikan pelayaran akibat gelombang
Dia mengatakan, mestinya, ASDP menempatkan petugas dalam jumlah yang memadai untuk bisa melayani calon penumpang yang ingin membeli tiket.
"Petugas hanya satu dua orang saja, bagaimana bisa melayani ratusan penumpang yang membutuhkan pelayanan," katanya.
Seorang petugas ASDP Kupang mengatakan, pelayanan tiket di loket ASDP tidak lagi dilakukan secara manual, tetapi sudah menggunakan aplikasi.
"Sistem ini baru diterapkan di loket yang ada di Pelabuhan Bolok Kupang mulai 1 November 2018," kata petugas yang menolak menyebutkan namanya itu.
"Nanti bisa konfirmasi dengan pimpinan. Di ASDP yang hanya boleh memberikan keterangan kepada wartawan adalah pimpinan," katanya.
Baca juga: ASDP buka kembali rute penyeberangan Kupang-Aimere
"Saya sudah ada di pelabuhan Bolok sejak sekitar pukul 09.00 WITA pagi, tetapi masih antre karena ada banyak calon penumpang yang datang lebih awal," kata Saleh kepada Antara di Pelabuhan Bolok, Kupang Barat, Senin (6/11).
Penumpang KMP Fery rute Kupang-Lembata-Solor-Larantuka itu mengatakan, banyak sekali penumpang yang sudah datang sejak pagi tetapi belum juga bisa membeli tiket.
Menurut dia, manajemen ASDP mestinya melakukan antisipasi terlebih dahulu sebelum menerapkan sistem penjualan tiket berbasis online, agar para pengguna jasa penyeberangan tidak terlalu lama antre untuk mendapatkan tiket.
"Paling tidak, ASDP harus menambah perangkat lunak seperti komputer dan petugas serta perbanyak loket penjualan tiket, untuk memudahkan calon penumpang mendapatkan tiket," katanya.
Calon penumpang lain, Goris Geroda menambahkan, pelayanan petugas di loket penjualan tiket sangat mengecewakan.
Baca juga: ASDP Kupang hentikan pelayaran akibat gelombang
Dia mengatakan, mestinya, ASDP menempatkan petugas dalam jumlah yang memadai untuk bisa melayani calon penumpang yang ingin membeli tiket.
"Petugas hanya satu dua orang saja, bagaimana bisa melayani ratusan penumpang yang membutuhkan pelayanan," katanya.
Seorang petugas ASDP Kupang mengatakan, pelayanan tiket di loket ASDP tidak lagi dilakukan secara manual, tetapi sudah menggunakan aplikasi.
"Sistem ini baru diterapkan di loket yang ada di Pelabuhan Bolok Kupang mulai 1 November 2018," kata petugas yang menolak menyebutkan namanya itu.
"Nanti bisa konfirmasi dengan pimpinan. Di ASDP yang hanya boleh memberikan keterangan kepada wartawan adalah pimpinan," katanya.
Baca juga: ASDP buka kembali rute penyeberangan Kupang-Aimere