Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencanangkan Desa Watuliwung di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, sebagai desa percontohan untuk Program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) untuk yang bertujuan meningkatkan pemahaman aparatur desa tentang statistik.
"Desa Cantik itu bertujuan untuk meningkatkan pemahaman aparat perangkat desa terkait bagaimana mengelola data dan menghasilkan data yang berkualitas dari desa itu sendiri," kata Kepala BPS Kabupaten Sikka Kristanto Setyo Utomo ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Selasa, (18/10/2022).
Dia menjelaskan desa merupakan ujung tombak pembangunan saat ini. Kebijakan yang diambil pemerintah bagi desa itu sendiri akan menjadi efektif apabila data yang dihasilkan desa tepat, benar, dan berkualitas.
Oleh karena itu BPS berperan membantu aparat desa untuk mengetahui kebutuhan data, lalu mengolah, dan menyajikan data tersebut. BPS memberikan pendampingan baik tentang wawasan pembangunan desa, lalu identifikasi sarana prasarana desa, mengolah data yang ada, hingga menghasilkan sebuah informasi yang bisa digunakan oleh banyak orang.
Kristanto mengatakan data yang ada di masyarakat terlampau banyak, baik data yang dimiliki desa atau kementerian/lembaga. Lewat Desa Cinta Statistik, BPS akan mendampingi aparat desa untuk mengelola data itu menjadi sebuah informasi yang berkualitas sehingga bisa digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan pemerintah untuk desa itu sendiri.
"Jadi data itu dari desa, diolah oleh desa, dan digunakan untuk desa itu," ungkapnya.
Baca juga: BPS ajak warga NTT jujur berikan informasi saat Regsosek
Tidak hanya membantu tata kelola data agar menjadi berkualitas, BPS pun berharap Desa Cinta Statistik menciptakan para agen statistik yang memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data seperti BPS. Menurutnya dengan pemahaman yang baik terkait statistik, maka aparatur desa dapat menyajikan informasi yang baik dan benar.
Kristanto pun mengajak dukungan dan kerja sama semua pemangku kepentingan yang ada terkait dengan identifikasi kebutuhan data. Dengan perbaikan tata kelola data yang dimulai dari desa, dia pun berharap implementasi Satu Data Indonesia bisa segera terwujud.
Baca juga: BPS sebut transportasi sumbang inflasi terbesar di Sikka
Pencanangan Desa Watuliwung sebagai Desa Cinta Statistik dilakukan di Kantor Desa Watuliwung dan diikuti oleh seluruh perangkat desa dan BPD.
"Desa Cantik itu bertujuan untuk meningkatkan pemahaman aparat perangkat desa terkait bagaimana mengelola data dan menghasilkan data yang berkualitas dari desa itu sendiri," kata Kepala BPS Kabupaten Sikka Kristanto Setyo Utomo ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Selasa, (18/10/2022).
Dia menjelaskan desa merupakan ujung tombak pembangunan saat ini. Kebijakan yang diambil pemerintah bagi desa itu sendiri akan menjadi efektif apabila data yang dihasilkan desa tepat, benar, dan berkualitas.
Oleh karena itu BPS berperan membantu aparat desa untuk mengetahui kebutuhan data, lalu mengolah, dan menyajikan data tersebut. BPS memberikan pendampingan baik tentang wawasan pembangunan desa, lalu identifikasi sarana prasarana desa, mengolah data yang ada, hingga menghasilkan sebuah informasi yang bisa digunakan oleh banyak orang.
Kristanto mengatakan data yang ada di masyarakat terlampau banyak, baik data yang dimiliki desa atau kementerian/lembaga. Lewat Desa Cinta Statistik, BPS akan mendampingi aparat desa untuk mengelola data itu menjadi sebuah informasi yang berkualitas sehingga bisa digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan pemerintah untuk desa itu sendiri.
"Jadi data itu dari desa, diolah oleh desa, dan digunakan untuk desa itu," ungkapnya.
Baca juga: BPS ajak warga NTT jujur berikan informasi saat Regsosek
Tidak hanya membantu tata kelola data agar menjadi berkualitas, BPS pun berharap Desa Cinta Statistik menciptakan para agen statistik yang memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data seperti BPS. Menurutnya dengan pemahaman yang baik terkait statistik, maka aparatur desa dapat menyajikan informasi yang baik dan benar.
Kristanto pun mengajak dukungan dan kerja sama semua pemangku kepentingan yang ada terkait dengan identifikasi kebutuhan data. Dengan perbaikan tata kelola data yang dimulai dari desa, dia pun berharap implementasi Satu Data Indonesia bisa segera terwujud.
Baca juga: BPS sebut transportasi sumbang inflasi terbesar di Sikka
Pencanangan Desa Watuliwung sebagai Desa Cinta Statistik dilakukan di Kantor Desa Watuliwung dan diikuti oleh seluruh perangkat desa dan BPD.