Kupang (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nusa Tenggara Timur Emilia Nomleni menilai perlu ada evaluasi secara keseluruhan berkaitan dengan transportasi umum khususnya transportasi laut di provinsi berbasis kepulauan itu.
“Kejadian yang sudah terjadi ini memberikan pelajaran berharga buat kita, sehingga saya kira perlu ada evaluasi secara keseluruhan berkaitan dengan transportasi umum di NTT,” katanya di Kupang, Rabu, (26/10/2022).
Hal ini disampaikannya ketika dimintai tanggapannya berkaitan dengan kejadian terbakarnya kapal cepat Cantika Express 77 rute Kupang-Alor, NTT yang mengakibatkan 18 korban jiwa ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Emilia mengatakan bahwa evaluasi itu perlu dilakukan karena banyak transportasi umum yang tidak terawat dengan baik sehingga prosentase kecelakaan yang mengakibatkan banyak korban jiwa bisa saja terjadi.
Menurut dia, ke depannya DPRD bersama pemda perlu duduk bersama untuk melakukan evaluasi serius terkait kasus yang terjadi saat ini.
“Karena pelayaran seperti ini kan terjadi setiap hari dan kebutuhan untuk perawatan itu harus ada dan perlu diperhatikan tidak boleh terabaikan oleh operator sehingga muncul bahasa nanti dan nanti,” ujar dia.
Menurut dia kelaikan kapal untuk beroperasi juga bisa menjadi perhatian dari pemerintah. Sehingga bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak.
Dia pun menanggapi soal bertambahnya manifes kapal yang semula berjumlah sekitar 160-an, tetapi dalam perjalanan saat evakuasi justru bertambah menjadi 329 manifes.
‘Hal ini juga menurut saya perlu diperhatikan, karena menyangkut nyawa orang,” ujar dia.
Di sisi lain dia juga mengapresiasi upaya dari Basarnas, TNI, Polri dan pihak terkait yang hingga kini terus melakukan pencarian korban kapal terbakar tersebut.
Baca juga: KSOP: Pemeriksaan jumlah penumpang kapal tugas operator
Berdasarkan informasi yang diterima dari tim SAR Gabungan hingga saat ini jumlah korban meninggal akibat kapal terbakar tersebut mencapai 18 orang.
Baca juga: Polisi berhasil identifikasi lagi tiga jenazah korban kapal terbakar
Sejumlah korban itu ditemukan di laut dalam keadaan tak bernyawa oleh tim SAR gabungan dalam operasi SAR yang sudah berjalan sejak Senin (24/10) hingga Rabu (26/10).
“Kejadian yang sudah terjadi ini memberikan pelajaran berharga buat kita, sehingga saya kira perlu ada evaluasi secara keseluruhan berkaitan dengan transportasi umum di NTT,” katanya di Kupang, Rabu, (26/10/2022).
Hal ini disampaikannya ketika dimintai tanggapannya berkaitan dengan kejadian terbakarnya kapal cepat Cantika Express 77 rute Kupang-Alor, NTT yang mengakibatkan 18 korban jiwa ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Emilia mengatakan bahwa evaluasi itu perlu dilakukan karena banyak transportasi umum yang tidak terawat dengan baik sehingga prosentase kecelakaan yang mengakibatkan banyak korban jiwa bisa saja terjadi.
Menurut dia, ke depannya DPRD bersama pemda perlu duduk bersama untuk melakukan evaluasi serius terkait kasus yang terjadi saat ini.
“Karena pelayaran seperti ini kan terjadi setiap hari dan kebutuhan untuk perawatan itu harus ada dan perlu diperhatikan tidak boleh terabaikan oleh operator sehingga muncul bahasa nanti dan nanti,” ujar dia.
Menurut dia kelaikan kapal untuk beroperasi juga bisa menjadi perhatian dari pemerintah. Sehingga bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak.
Dia pun menanggapi soal bertambahnya manifes kapal yang semula berjumlah sekitar 160-an, tetapi dalam perjalanan saat evakuasi justru bertambah menjadi 329 manifes.
‘Hal ini juga menurut saya perlu diperhatikan, karena menyangkut nyawa orang,” ujar dia.
Di sisi lain dia juga mengapresiasi upaya dari Basarnas, TNI, Polri dan pihak terkait yang hingga kini terus melakukan pencarian korban kapal terbakar tersebut.
Baca juga: KSOP: Pemeriksaan jumlah penumpang kapal tugas operator
Berdasarkan informasi yang diterima dari tim SAR Gabungan hingga saat ini jumlah korban meninggal akibat kapal terbakar tersebut mencapai 18 orang.
Baca juga: Polisi berhasil identifikasi lagi tiga jenazah korban kapal terbakar
Sejumlah korban itu ditemukan di laut dalam keadaan tak bernyawa oleh tim SAR gabungan dalam operasi SAR yang sudah berjalan sejak Senin (24/10) hingga Rabu (26/10).