Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka merosot pada akhir perdagangan Kamis (Jumat, 3/3 pagi WIB), menghentikan kenaikan selama tiga hari berturut-turut karena investor melakukan aksi ambil untung setelah dolar AS naik menyusul angka klaim pengangguran yang menunjukkan pasar pekerjaan AS masih kuat.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 4,90 dolar AS atau 0,27 persen menjadi ditutup pada 1.840,50 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di 1.845,30 dolar AS dan terendah di 1.835,90 dolar AS.
Emas berjangka terkerek 8,70 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.845,40 dolar AS pada Rabu (1/3/2023), setelah melonjak 11,80 dolar AS atau 0,65 persen menjadi 1.836,70 dolar AS pada Selasa (28/2/2023), dan terangkat 7,80 dolar AS atau 0,43 persen menjadi 1.824,90 dolar AS pada Senin (27/2/2023).
Dolar menguat pada Kamis (2/3/2023) setelah klaim pengangguran menunjukkan pasar pekerjaan AS yang masih kuat dan data lain menunjukkan kenaikan biaya tenaga kerja, mengindikasikan Federal Reserve harus melangkah lebih jauh dalam menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi.
Namun demikian, emas masih kokoh. Ini mungkin menunjukkan permintaan bank-bank sentral atas emas telah kembali, menurut analis pasar. Ini juga dapat menyoroti permintaan konsumen yang kuat, terutama dari China.
Baca juga: Harga emas terkerek 8,70 dolar
Baca juga: Emas melonjak 11,80 dolar
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Emas tergelincir, investor aksi ambil untung setelah dolar AS menguat