Gubernur inginkan ada festival kampung adat Wae Rebo

id Waerebo

Gubernur inginkan ada festival kampung adat Wae Rebo

Perkampung adat Wae Rebo di Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (ANTARA Foto/dok)

"Saya ingin agar ada festival di daerah itu. Saya sudah ke sana, dan sepanjang jalan menuju ke kampung adat itu memang sangat indah," kata Gubernur NTT Viktor B Laiskodat.
Kupang (ANTARA News NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor B Laiskodat menginginkan adanya Festival Wae Rebo yang bisa digelar di objek wisata tersebut untuk memancing minat wisatawan menuju ke barat daya Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai di Pulau Flores itu.

"Saya ingin agar ada festival di daerah itu. Saya sudah ke sana, dan sepanjang jalan menuju ke kampung adat itu memang sangat indah," katanya kepada wartawan di Kupang, Kamis (17/1).

Ia menjelaskan hal itu terkait dengan rencana pemerintah untuk membuat banyak festival kebudayaan di NTT guna menunjukkan identitas asli masyarakat NTT yang belum banyak dikenal dunia luar.

Kampung adat Wae Rebo merupakan perkampungan tradisional di wilayah Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Untuk sampai ke perkampungan adat tersebut, memang bukan hal yang mudah, selain karena jaraknya yang jauh, biaya yang dikeluarkan juga tidak sedikit jumlahnya untuk menggapai Wae Rebo karena membutuhkan waktu yang cukup lama.

Untuk mendukung festival tersebut, kata dia, pembangunan fasilitas pariwisata menuju Waerebo, akan difokuskan untuk home stay guna mendorong pengembangan pariwisata berbasis masyarakat.

"Pelibatan masyarakat dalam usaha pariwisata memang sangat diharapkan agar kemajuan pariwisata dapat membawa dampak positif terhadap upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat," katanya.

Baca juga: Festival Fulan Fehan-Foho Rai merawat budaya Belu
Perkampung adat Wae Rebo di Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (ANTARA Foto/dok) 

"JIka ada pembangunan hotel berbintang di sana, hanya akan merusak keaslian alam serta budaya yang ada di kawasan menuju Waerebo, kampung adat terindah di Indonesia itu," tambahnya.

Ia mengatakan jika ada investor yang hendak membangun hotel berbintang di kawasan Waerebo, pihaknya akan menolaknya, namun mengarahkan untuk membangun home stay.

Selain festival di kawasan menuju Waerebo, pihaknya juga akan menggelar festival Pasola yang akan dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut di Pulau Sumba.

Festival Pasola akan berlangsung pada 26 Februari 2019. Dan, untuk menyambut festival tersebut, akan dilaksanakan berbagai kegiatan tarian tradisonal Sumba seperti Kataga dan sejenisnya.

Gubernur Laiskodat juga sedang merancang pelaksanaan Festival Rumah Bersih dan Toilet Bersih, sebagai salah satu upaya untuk mendorong tingkat kebersihan di NTT, yang belum lama berselang dinobatkan sebagai kota terkotor di Indonesia oleh Kementerian LHK.

Baca juga: Jaga Kesakralan Pasola
Atraksi Pasola di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA Foto/ist)