Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore melemah 15,5 poin atau 0,10 persen menjadi Rp14.820 per dolar AS dibandingkan posisi pada Senin (15/5) sore sebesar Rp14.805 per dolar AS.
Sepanjang hari, kurs rupiah bergerak dari Rp14.787 per dolar AS hingga mencapai Rp14.830 per dolar AS.
“Sentimen dari AS mengenai kondisi terancam gagal bayar yang membuat pelaku pasar ragu. Dolar AS yang merupakan salah satu aset safe heaven mendapat keuntungan di saat ketidakpastian walaupun kondisi ini mengancam perekonomian AS secara keseluruhan,” ujar Analis ICDX Revandra Aritama menjawab ANTARA di Jakarta, Selasa, (16/5/2023).Menurut dia, isu risiko gagal bayar AS sudah mulai menurun mengingat Presiden AS Joe Biden telah bertemu Ketua DPR AS untuk membahas kenaikan pagu utang AS sehingga risiko gagal bayar lebih rendah dari sebelumnya.
Kendati terjadi pelemahan mata uang Indonesia, rupiah disebut berpeluang menguat seiring mengacu laporan neraca dagang April 2023 yang kembali positif, bahkan lebih tinggi dari posisi Maret 2023.
“Hal ini dapat menjadi amunisi bagi rupiah untuk melawan USD, apalagi program Bank Indonesia (BI) yaitu Term Deposit Devisa Hasil Ekspor (DHE) sudah mulai berjalan,” ucap Revandra.
Dalam program tersebut, dolar AS yang disimpan di dalam negeri dapat memitigasi risiko kelangkaan dolar seperti yang terjadi pada akhir tahun 2022.
“Dengan kondisi ekonomi Indonesia yang baik, rupiah memiliki amunisi yang baik untuk melawan USD,” kata dia.
Baca juga: Rupiah melemah 54 poin pada akhir perdagangan
Baca juga: Rupiah meningkat ditopang permintaan SBN
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kurs rupiah melemah Selasa sore menjadi Rp14.820 per dolar AS
