Artikel - Trilogi heroik sepak bola Indonesia

id Sepak bola,Sejarah,SEA Games,artikel olahraga Oleh Muhammad Ramdan

Artikel - Trilogi heroik sepak bola Indonesia

Pesepak bola Timnas Indonesia U-22 Muhammad Ramadhan Sananta berselebrasi merebut medali emas sepak bola SEA Games 2023 di National Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (16/5/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

...Kemenangan demi kemenangan diharapkan dapat kembali terulang pada berbagai kompetisi yang akan datang, termasuk mempertahankan medali emas pada SEA Games XXXIII/2025 ketika Thailand menjadi tuan rumah.​​​​
Momen membanggakan akhirnya kembali datang pada SEA Games XVI/1991 di Manila, Filipina. Drama juga terjadi di Rizal Memorial Stadium yang menjadi lokasi pertandingan sepak bola kala itu.

Di final, Indonesia harus berjuang lebih dari 90 menit waktu normal melawan Thailand. Skor kaca mata alias 0-0 mewarnai jalannya pertandingan.

Pada masa itu, skuad Merah Putih dikenal memiliki kualitas dan fisik yang luar biasa berkat tempaan pelatih asal Republik Sosialis Soviet Uzbekistan Anatoli Polosin.

Pemain-pemain andalan kala itu ada Eddy Harto yang menjadi penjaga gawang. Lalu Indonesia juga memiliki bek tangguh sekelas Robby Darwis, Ferril Hattu, dan Toyo Haryono.

Gelandang Merah Putih juga kuat, seperti Maman Suryaman, Heriansyah, Yusuf Ekodono. Ada juga Hanafing dan Kas Hartadi yang memberi dukungan dari sayap.

Untuk ujung tombak, ada nama Widodo Cahyono Putro dan Peri Sandria. Ada juga Rocky Putiray. Namun di final, dia absen karena akumulasi kartu.

Deretan pemain lainnya Aji Santoso, Peri Sandria, Bambang Nurdiansyah pun turut andil.

Dengan komposisi yang ada, Indonesia mampu menahan kekuatan Thailand yang kala itu diperkuat sejumlah pemain, semisal Vitoon Kijmongkolsak, Ronnachai Sayomchai, Surachai, dan Worrawoot Srimaka.

Hingga babak tambahan 2x15 menit, skor pun tak berubah hingga akhirnya pertandingan dilanjutkan melalui adu penalti.

Eddy Harto sebagai penjaga gawang menjadi pahlawan dalam kemenangan tersebut karena berhasil menepis tiga dari enam tendangan lawan, yakni Suksun Kunsut, Ronnachai Sayomchai, dan Pairote Pongjan.

Sementara algojo Indonesia yang sukses menunaikan tugasnya dengan baik adalah Ferril Hattu, Heriansyah, Yusuf Ekodono, dan Sudirman. Sisanya eksekusi Maman Suryaman dan Widodo Putro gagal menghasilkan gol. Kemenangan untuk Indonesia 4-3.


Lepas dahaga