Kegiatan keramaian tentu menjadi ladang berkah bagi para pedagang, seperti karnaval yang digelar hampir di setiap desa hingga kecamatan di Jember juga menjadi ladang rezeki bagi para pedagang hingga pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang membuka lapaknya.
Momentum tersebut tentu tidak disia-siakan oleh para pedagang, bahkan mereka menambah produk yang dijualnya agar mendapat keuntungan yang lebih banyak dibandingkan hari-hari biasanya, sehingga dagangannya laris dan mendatangkan berkah.
"Dengan kegiatan karnaval di desa-desa hingga kota banyak pengunjung datang. Itu sangat membantu menggerakkan roda perekonomian warga," kata Bupati Hendy.
Dengan diselenggarakannya kegiatan karnaval, para pelaku usaha yang terlibat dan semuanya mendapatkan berkah dari kegiatan itu, sehingga dapat membangkitkan ekonomi pascapandemi COVID-19.
Baca juga: Artikel - Meramu budaya dari Kampung Tradisional Bena
Salah seorang pedagang minuman, Baihaqi mengaku bersyukur mendapat berkah dari kegiatan karnaval yang sering di gelar di alun-alun pada bulan Agustus, bahkan pendapatannya bisa meningkat dua kali lipat.
Bapak tiga anak itu berjualan di sekitar alun-alun Jember setiap harinya mendapat penghasilan sekitar Rp100 ribu hingga Rp200 ribu, namun saat digelar karnaval pelajar bisa mendapatkan penghasilan Rp400 ribu hingga Rp500 ribu.
Baca juga: Artikel - Mencari jalan budaya menuju pemulihan dan kehidupan berkelanjutan
Karnaval Agustusan tentu menimbulkan efek berganda di sektor perekonomian, sehingga tema yang diusung dalam peringatan HUT ke-78 RI "Terus Melaju untuk Indonesia Maju" juga berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat.
Artikel - Menanamkan cinta budaya dan nasionalisme sejak dini lewat karnaval
...Dengan kegiatan karnaval di desa-desa hingga kota banyak pengunjung datang. Itu sangat membantu menggerakkan roda perekonomian warga, kata Bupati Hendy