Bapanas segera berkomunikasi dengan Mendag terkait beras SPHP di platform online

id Beras sphp online,bulog,bapanas/nfa,beras

Bapanas segera berkomunikasi dengan Mendag terkait beras SPHP di platform online

Arsip foto - Pekerja merapikan beras SPHP di mobil pasar murah Pemerintah Kota Medan dan Perum Bulog Sumut di Medan Denai, Medan, Senin (28/8/2023). (ANTARA/Michael Siahaan)

...Nanti ada dari satgas pangan. Kalau ada penyimpangan gitu akan ditelusuri, kata Budi Waseso

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menuturkan bahwa pihaknya segera berkomunikasi dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan terkait temuan penjualan beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) yang dijual di platform online.

"Nanti kita take down. Bakal berbicara sama Menteri Perdagangan," ujar Kepala Bapanas Arief saat meninjau ketersediaan beras SPHP di wholesale di kawasan Pasar Rebo, Jakarta, Jumat, (8/9/2023).

Arief menyampaikan wewenang untuk mengatur penjualan produk di platform online termasuk e-commerce berada di Kementerian Perdagangan, makanya ia akan segera membahas persoalan tersebut dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Ia menegaskan beras SPHP yang dijual dengan harga maksimal Rp10.900 per kg dan dikemas pada kemasan 5 kg seharga Rp54.500 hanya dijual di eceran modern dan agen resmi di pasar tradisional. Selain itu, NFA melalui Bulog tidak pernah memperdagangkan di media sosial, kecuali di platform resmi milik Bulog. Penjualan SPHP ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah dengan batas pembelian 2-3 pax per orang.

“Biar semuanya kedapatan kan. Kalau tidak dibatasi ya susah nanti," kata Arief.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso meminta pedagang yang menjual beras SPHP untuk segera menghapus beras produk SPHP dari platform online. Bahkan ia berencana untuk meminta bantuan dari pihak e-commerce terkait untuk terlibat dalam pengawasan penjualan beras operasional pasar tersebut.

Pihaknya juga akan meminta bantuan ke Satgas Pangan untuk menelusuri dugaan penyelewengan penjualan beras SPHP dengan harga melebihi batas atas tersebut.

“Nanti ada dari satgas pangan. Kalau ada penyimpangan gitu akan ditelusuri," kata Budi Waseso.

Adapun berdasarkan pantauan ANTARA, terdapat sejumlah toko yang menjual beras SPHP kemasan 5 kg di platform Shopee. Di antaranya, toko yang berlokasi di Depok, Jawa Barat yang telah berhasil menjual sebanyak 452 kemasan SPHP dengan harga Rp65.000.

Kemudian, masih di platform yang sama, toko asal Palembang kedapatan telah menjual 139 kemasan beras SPHP dengan harga Rp65.900. Lalu, toko online yang berlokasi di Jakarta Barat menjual beras SHPH dengan harga Rp71.999 per kemasannya.

Baca juga: Perubahan iklim dapat mengancam ketahanan pangan

Baca juga: Bapanas sebut konsumsi padi dan minyak dan lemak nasional terlalu lebih



 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bapanas komunikasi dengan Mendag soal beras SPHP di platform online