Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka pada akhir perdagangan Selasa (Rabu, (18/10/2023) pagi WIB) naik seiring berlanjutnya konflik antara Israel dan Hamas.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Mercantile Exchange ditutup menguat 1,4 dolar AS atau 0,07 persen menjadi 1.935,7 dolar AS per ounce.
Analis pasar menilai, sampai ada gencatan senjata atau berkurangnya ketegangan di Timur Tengah, emas mungkin akan terus berada di atas 1.900 dolar AS per ounce.
Presiden Fed, Richmond Tom Barkin mengatakan dalam pidatonya Selasa (17/10) bahwa ia meyakini ekonomi AS "berada jauh di jalur menuju normalisasi permintaan dibandingkan dengan apa yang sudah ditunjukkan oleh data-data".
"Kami punya waktu untuk melihat apakah yang kami lakukan sudah cukup atau masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," ujar Barkin.
Ia mendukung keputusan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada September untuk mempertahankan suku bunga.
Sebagian besar pedagang memperkirakan Federal Reserve akan tetap mempertahankan suku bunga pada pertemuan 31 Oktober-1 November mendatang.
Logam mulia lainnya, perak, untuk pengiriman Desember ditutup naik 25,9 sen atau 1,14 persen ke 23,024 dolar per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Januari ditutup naik 6,8 dolar atau 0,76 persen ke 906,2 dolar AS per ons.
Baca juga: Emas masih bertahan di atas 1.900 dolar AS
Baca juga: Harga emas jatuh 12,50 dolar
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Harga emas naik seiring berlanjutnya konflik Israel-Hamas