Artikel - Mengenal cara kerja sindikat online scamming TPPO

id Tindak pidana perdagangan orang ,perdagangan orang, kasus TPPO, perdagangan ginjal, Komnas HAM perdagangan orang,artikel tppo Oleh Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Artikel - Mengenal cara kerja sindikat online scamming TPPO

Ketua Komnas HAM RI Atnike Nova Sigiro (Ketiga kiri) membuka Konferensi Regional ASEAN soal TPPO di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (7/11/2023) ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

...Yang tak kalah penting sebagai upaya pencegahan sejak dini, calon pekerja migran perlu melengkapi pengetahuan. Selain itu, edukasi yang perlu terus digencarkan menyangkut hak pekerja, pengetahuan dan perlindungan pekerja migran

Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri RI, sebagian besar korban terjebak jaringan scamming daring TPPO ditemukan di Kamboja mencapai 1.233 WNI sejak 2020 hingga Mei 2023.

Sisanya, di Myanmar sebanyak 205 WNI, Filipina (469), Laos (276), Thailand (187), Vietnam (34), Malaysia (30), Uni Emirat Arab (4).

Sementara pada 2022, Kemenlu RI memulangkan 425 WNI terjebak kasus sama. Hanya saja, WNI yang telah dipulangkan itu ada yang kembali ke luar negeri untuk bekerja di sektor yang sama.

Mencermati sebaran kasus TPPO itu, Kementerian Luar Negeri RI melakukan kolaborasi multisektor di kawasan ASEAN.

Apalagi para pemimpin di ASEAN sepakat mengadopsi Deklarasi ASEAN terkait perdagangan orang, perlindungan pekerja migran dan perlindungan nelayan migran.

Baca juga: Artikel - Memulihkan pekerja korban TPPO lewat pemberdayaan sosial

Ketiga dokumen itu dapat diterapkan di kawasan dalam meningkatkan koordinasi di antara lembaga penegakan hukum dan meningkatkan perlindungan korban TPPO.

Kementerian Luar Negeri RI menyediakan jalur komunikasi, yakni layanan pengaduan bagi WNI di luar negeri yang dapat mengakses laman peduliwni.kemlu.go.id dan ada juga aplikasi bergerak, yakni Safe Travel Kemlu.

Baca juga: Artikel - Memutus lingkaran setan pemulangan pekerja migran ilegal

Yang tak kalah penting sebagai upaya pencegahan sejak dini, calon pekerja migran perlu melengkapi pengetahuan. Selain itu, edukasi yang perlu terus digencarkan menyangkut hak pekerja, pengetahuan dan perlindungan pekerja migran.