Petugas PPS dan PPK di Flores bawa logistik dengan berjalan kaki
Meski dipikul, namun logistik aman, TPS juga aman dan dalam kondisi siap siaga bagi 123 pemilih...
Kupang (ANTARA) - Petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) membawa logistik pemilu menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS) sambil berjalan kaki.
"Jalanan bebatuan licin karena curah hujan tinggi sehingga proses pendistribusian logistik dipikul dan berjalan kaki," kata Ketua PPS Desa Turalo'a Timur, Yohanes Papu dari Kecamatan Wolomeze, Kabupaten Ngada, Selasa, (13/2/2024).
Ia mengatakan pendistribusian logistik dilakukan sambil berjalan kaki sejauh 14 kilometer (km) dari kantor camat ke TPS, Senin (12/2).
Lima kotak suara dipikul oleh lima orang yakni petugas PPS dan KPPS dengan lama waktu tempuh perjalanan lebih kurang 50 menit.
"Meski dipikul, namun logistik aman, TPS juga aman dan dalam kondisi siap siaga bagi 123 pemilih," ucapnya.
Kejadian serupa juga dialami oleh Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dari Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, Ludovikus Pelang Koli.
Ia mengatakan petugas PPK harus memikul logistik pemilu dari Desa Hokor ke TPS 01 Todang sembari berjalan kaki kurang lebih satu km.
Hal itu lantaran akses jalan yang rusak dan tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda dua maupun empat.
"Tadi pagi sampai siang kami pakai jalan kaki untuk antar logistik," ucapnya.
Meski pendistribusian logistik dilakukan dengan cara dipikul dan berjalan kaki, baik Yohanes maupun Ludovikus berkomitmen untuk menyukseskan pemilu 2024.
Mereka juga menjamin logistik yang dibawa dalam kondisi aman dan terus diawasi oleh aparat keamanan dan pengawas.
Baca juga: KPPS di Kota Kupang hias TPS dengan nuansa "valentine"
Baca juga: Panwaslu di NTT gotong royong pikul kotak suara terobos banjir
Baca juga: KPU Kota Kupang distribusikan 6.025 kotak suara ke TPS
"Jalanan bebatuan licin karena curah hujan tinggi sehingga proses pendistribusian logistik dipikul dan berjalan kaki," kata Ketua PPS Desa Turalo'a Timur, Yohanes Papu dari Kecamatan Wolomeze, Kabupaten Ngada, Selasa, (13/2/2024).
Ia mengatakan pendistribusian logistik dilakukan sambil berjalan kaki sejauh 14 kilometer (km) dari kantor camat ke TPS, Senin (12/2).
Lima kotak suara dipikul oleh lima orang yakni petugas PPS dan KPPS dengan lama waktu tempuh perjalanan lebih kurang 50 menit.
"Meski dipikul, namun logistik aman, TPS juga aman dan dalam kondisi siap siaga bagi 123 pemilih," ucapnya.
Kejadian serupa juga dialami oleh Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dari Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, Ludovikus Pelang Koli.
Ia mengatakan petugas PPK harus memikul logistik pemilu dari Desa Hokor ke TPS 01 Todang sembari berjalan kaki kurang lebih satu km.
Hal itu lantaran akses jalan yang rusak dan tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda dua maupun empat.
"Tadi pagi sampai siang kami pakai jalan kaki untuk antar logistik," ucapnya.
Meski pendistribusian logistik dilakukan dengan cara dipikul dan berjalan kaki, baik Yohanes maupun Ludovikus berkomitmen untuk menyukseskan pemilu 2024.
Mereka juga menjamin logistik yang dibawa dalam kondisi aman dan terus diawasi oleh aparat keamanan dan pengawas.
Baca juga: KPPS di Kota Kupang hias TPS dengan nuansa "valentine"
Baca juga: Panwaslu di NTT gotong royong pikul kotak suara terobos banjir
Baca juga: KPU Kota Kupang distribusikan 6.025 kotak suara ke TPS