Kupang (ANTARA) - President University (PresUniv) menjadi salah satu kampus swasta di Utara Jakarta yang semakin diminati oleh mahasiswa asing.
Kampus yang terletak di kota mandiri hijau Jababeka Cikarang, Bekasi, Jawa Barat ini memiliki sekurangnya 1000 mahasiswa asing yang berasal dari berbagai negara.
Mahasiswa asing di PresUniv mencapai 1000 orang sehingga bisa mendatangkan devisa USD 40 juta per tahun.
Bahkan di PresUniv juga terdapat banyak tenaga pengajar atau dosen asing. Hal ini bertujuan agar kualitas pendidikan di PresUniv tidak kalah dengan kampus-kampus luar negeri.
Dosen-dosen asing di PresUniv menikmati lingkungan hidup yang nyaman dan aman dengan semakin lengkapnya sarana dna prasarana yang ada di kota Jababeka Cikarang.
Kelas perkuliahan di PresUniv tidak hanya ramai oleh para pemuda warga negara asing, namun banyak para expatriat yang lebih senior yang berkarier di perusahaan-perusahaan di Cikarang hingga Karawang memanfaatkan kelas malam tersebut untuk pendidikannya.
Ekspatriat banyak yang mengambil kelas kuliah malam, mereka berasal dari pabrik di cikarang hinggga karawang.
Perlu diketahui, selain mahasiswa dan dosen asing, PresUniv juga diminati oleh periset muda dari luar negeri.
Prof Satyanegara selaku Ketua Dewan Wali Amanah FK PresUniv mengatakan bahwa mereka melakukan berbagai riset di President Research Center yang dikembangkan oleh President University.
Menurutnya, banyak pihak yang telah berkolaborasi dengan peneliti-peneliti dari luar negeri yang berambisi untuk memperoleh Nobel Prize dibidang bioteknologi.
"President Reseach Center ini telah bekerja sama dengan BRIN dan lembaga riset Eijkman. Dimana keberadaannya telah banyak menarik para researchers muda dari berbagai belahan dunia," ungkap Prof Satyanegara.
Sementara itu, Prof Budi Susilo Soepandji, Pimpinan Yayasan PresUniv yang juga mantan Gubernur Lemhannas ini mengatakan, daya tarik besar banyaknya orang asing kuliah di PU ialah bahasa pengantar perkuliahan yang 100 persen menggunakan bahasa Inggris.
Keunggulan lainnya, sambung Prof Budi ialah para mahasiwa di PU juga diberikan pendidikan praktik kerja atau knowledge base dan practical training di perusahaan-perusahan Multi Nasional Company (MNC) yang ada di dalam kawasan industri Jababeka Cikarang.
"Alumni President University mencapai 20.000 orang tersebar diseluruh dunia menduduki berbagai posisi penting di MNC maupun pemerintahan," ujar Prof Budi.
Handa Abidin, LLM, Ph.D selaku Rektor President University termuda yang berusia 38 tahun ini mengatakan bahwa mahasiswa President University menjadi seorang yang ahli berbahasa Inggris, inovatif, researches dan memiliki karakter dan budi pekerti yang baik.
Menurutnya, PresUniv memberikan pelajaran bahasa asing selama 6 semester ke mahasiswa asal Indonesia dan bahasa Indonesia kepada mahasiswa asing.
Jadi, lanjutnya, kuliah dijalankan spenuhnya dalam bahasa Inggris.
"Dan kampus Predident Univeraity di kota Jababeka Cikarang ini dikelilingi oleh 2000 perusahaan MNC dari 34 negara. Dimana kita menjamin ketersediaan praktik kerja magang bagi para mahasiswa PU," jelas Handa.
Adapun untuk asrama atau tempat tinggal, menurutnya para mahasiswa PresUniv mendapat hunian mewah setara hotel bintang empat.
Hal ini juga yang menjadi salah satu alasan mahasiwa asing nyaman kuliah di PresUniv.
"Security yang ketat dan fasilitas makan di Hollywood Junction sangat memuaskan mereka. Asrama di Monroe tower, Elvis Tower dan Beverly Hill residence di kawasan Jababeka ini memberikan kenyamanan para ekspatriat perusahaan-perusahaan multi nasional, para dosen asing dan mahasiswa lokal dan asing," tutup Handa.
Baca juga: Fakultas kedokteran President University jadi unggulan di utara Jakarta
Baca juga: Pemerintah beri kesempatan 15.000 mahasiswa ikut Kampus Mengajar
Baca juga: Sebanyak 21 kampus di Indonesia meramaikan pameran pendidikan di Dili
President University jadi kampus paling diminati mahasiswa asing dan skspatriat
...President Reseach Center ini telah bekerja sama dengan BRIN dan lembaga riset Eijkman. Dimana keberadaannya telah banyak menarik para researchers muda dari berbagai belahan dunia, ungkap Prof Satyanegara