London (ANTARA) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Sabtu, (2/3/2024) menyampaikan keprihatinan atas dugaan pengeboman oleh Israel terhadap tenda-tenda yang menaungi warga sipil di Rafah, Jalur Gaza selatan yang menyebabkan korban jiwa.
"Laporan menyatakan bahwa tenda-tenda yang menaungi warga di Rafah dibom - dilaporkan menewaskan 11 orang dan melukai 50 lainnya, termasuk anak-anak - sungguh keterlaluan dan tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus pada platform X.
"Diantara mereka yang tewas adalah petugas kesehatan. Petugas kesehatan dan warga sipil #BukanTarget, dan harus dilindungi kapanpun," kata dia, mendesak Israel untuk melakukan gencatan senjata.
Lebih dari 1,4 juta warga Palestina mengungsi akibat serangan Israel di Gaza berkumpul di Rafah, mencari perlindungan dari pertempuran.
Rencana Israel untuk melakukan serangan terhadap kota tersebut telah menimbulkan peringatan internasional, dan banyak negara mendesak agar operasi tersebut ditahan atau dibatalkan.
Setidaknya 30.320 orang terbunuh dan 71.533 terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober, menurut Kementerian Kesehatan di wilayah tersebut. Sekitar 1.200 orang tewas dalam serangan awal yang dilakukan kelompok Palestina Hamas.
PBB mengatakan tempat penampungan di Gaza melebihi kapasitas, dan makanan serta air habis. Badan itu telah memperingatkan akan meningkatnya resiko kelaparan.
Sumber: Anadolu
Baca juga: AS desak selidiki serangan kepada warga Gaza yang sedang menunggu bantuan
Baca juga: Israel akan terus serang Hizbullah
Baca juga: Israel siapkan langkah tutup kantor televisi Al Jazeera
Baca juga: Brasil terlibat krisis diplomatik dengan Israel, ini penyebabnya
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: WHO prihatin atas serangan bom Israel ke tenda pengungsi di Rafah
WHO prihatin serangan bom Israel ke tenda pengungsi
Diantara mereka yang tewas adalah petugas kesehatan. Petugas kesehatan dan warga sipil #BukanTarget, dan harus dilindungi kapanpun...