"Menjadi bukti awal kesiapan respons time Basarnas Maumere bersama pihak Bandara Frans Seda apabila terjadi kecelakaan pesawat udara di wilayah Kabupaten Sikka," Kepala Basarnas Maumere Supriyanto Ridwan dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Selasa, (30/4/2024).
Ia menjelaskan kerja sama tersebut merupakan satu bentuk kolaborasi antar-lembaga guna meningkatkan kesiapsiagaan.
"Kejadian kecelakaan atau musibah tidak dapat diprediksi dengan pasti kapan terjadi, yang kita dapat lakukan ialah meningkatkan keselamatan dan kesiapsiagaan," katanya.
Kepala Bandara Frans Seda Maumere Partahian Panjaitan menyambut baik dan mengapresiasi langkah awal kerja sama dengan Basarnas Maumere.
"Terlebih kami Bandara Frans Seda Maumere yang bergabung dalam ICAO (International Civil Aviation Organization) sangat perlu menyampaikan dan mengaplikasikan sesuai peraturan ICAO tentang pelaksanaan SAR apabila terjadi laka pesawat udara bersama-sama," katanya.
Baca juga: Tim SAR temukan nenek yang hilang di Sikka meninggal
Baca juga: Tim SAR temukan nenek yang hilang di Sikka meninggal
Sementara itu Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama Basarnas Didi Hamzar menyampaikan penandatanganan Loca merupakan dokumen legal yang berpedoman pada pelaksanaan koordinasi operasional penerbangan dan merupakan peraturan pelengkap yang mengatur secara teknis segala ketentuan yang sudah disepakati kedua belah pihak.
Baca juga: Tim SAR perluas pencarian seorang nenek hilang di Sikka NTT
Baca juga: Tim SAR perluas pencarian seorang nenek hilang di Sikka NTT
"Saya berharap setelah penandatanganan ini Kantor Basarnas Maumere terus menjalin kerja sama dalam bidang SAR dengan Bandara Frans Seda Maumere dan berikutnya Basarnas Maumere akan melakukan penandatangan dengan Otoritas Bandara Wilayah IV Bali," katanya.
