"Kami mengintegrasikan antara kegiatan konservasi penyu dengan ekowisata, jadi tidak hanya kegiatan ekowisata, tetapi juga konservasi penyu, jadi mengintegrasikan dua itu yang akan kami kembangkan untuk masyarakat di Kampung Kerora," kata Hendrikus, di Labuan Bajo, Jumat (27/9).
Dia menyampaikan hal tersebut dalam talkshow yang digelar Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menyambut Hari Pariwisata Dunia Tahun 2024 yang bertema pengembangan pariwisata Labuan Bajo Flores pascapenerbangan internasional di destinasi Parapuar Labuan Bajo.
Ia menjelaskan dalam menyikapi tingginya angka kunjungan wisatawan, karena adanya penerbangan internasional Kuala Lumpur-Labuan Bajo pada awal September 2024 lalu, dibutuhkan diversifikasi destinasi di dalam kawasan TNK yang berlokasi di kampung-kampung dalam kawasan.
Dia menambahkan penerbangan langsung dari luar negeri akan membawa dampak kepada pariwisata khususnya di TNK, dan untuk menghadapi hal itu sebagai pengelola kawasan harus beradaptasi dengan perkembangan yang begitu cepat.
Kawasan TNK yang saat ini digandrungi wisatawan merupakan investasi jangka panjang yang sudah dilakukan tahun-tahun sebelumnya, sehingga diharapkan dengan peningkatan kunjungan wisatawan dapat berdampak positif untuk kegiatan-kegiatan konservasi di TNK dan keberlanjutan konservasi.
"Terkait dengan peningkatan kunjungan ini tentu menjadi sebuah tantangan buat pengelola TNK, paling tidak kami akan membenahi mungkin sistem ticketing yang akan kami lakukan mungkin, juga daya tampung daya dukung," katanya pula.
Baca juga: BTN Komodo imbau nelayan tak tangkap ikan Kakatua
Baca juga: TN Komodo dikunjungi 23.539 wisatawan saat libur LebaranB
aca juga: TN Komodo dikunjungi 23.539 wisatawan saat libur Lebaran
Baca juga: BTN Komodo imbau nelayan tak tangkap ikan Kakatua
Baca juga: TN Komodo dikunjungi 23.539 wisatawan saat libur LebaranB
aca juga: TN Komodo dikunjungi 23.539 wisatawan saat libur Lebaran
Ia juga menjelaskan saat ini planet bumi tengah menghadapi krisis perubahan iklim, kehilangan sumber daya hayati, dan polusi.
Krisis tersebut, lanjut dia, berpotensi terjadi di Labuan Bajo karena peningkatan kunjungan sehingga diperlukan kesadaran kolektif untuk melakukan pencegahan krisis.
"Harus membangun kesadaran kita bersama bagaimana kita harus mengambil langkah-langkah cepat, sehingga ketiga krisis ini jangan sampai terjadi di Labuan Bajo atau di Taman Nasional Komodo," katanya lagi.
Sebelumnya, maskapai penerbangan AirAsia dengan penerbangan internasional dari Kuala Lumpur-Labuan Bajo mencatat telah membawa sekitar 1.800 penumpang sejak rute ini dibuka, dengan tingkat kenaikan lebih dari 85 persen sejak awal bulan September 2024, dan sekitar 95 persen penumpang penerbangan internasional ini adalah wisatawan mancanegara.
BTNK mencatat sebanyak 300.488 wisatawan melakukan kunjungan wisata ke Taman Nasional Komodo sepanjang 2023.
Kunjungan wisatawan didominasi wisatawan mancanegara sebanyak 184.096 orang, sedangkan wisatawan domestik berjumlah 116.392 orang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BTNK inginkan konservasi penyu-ekowisata daya tarik baru