Jakarta (ANTARA) - Aktris serba bisa Dian Sastrowardoyo berbagi cerita seputar dirinya yang baru memulai karier sebagai sutradara menjelang usia 40-an dengan film debutnya bertajuk "Nougat" yang menjadi salah satu bagian dari antologi Quarantine Tales saat pandemi beberapa tahun lalu.
"Saya mau kasih pesan ke perempuan-perempuan di luar sana bahwa life begins at 40, jadi jangan ragu untuk memulai hidup kamu," kata Dian saat ditemui dalam gelaran Jakarta Fashion Week 2025 di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (25/10).
Menurutnya, tidak ada kata terlambat dalam memulai sesuatu yang baru dalam hidup, termasuk melakukan eksplorasi passion di bidang yang diinginkan. Bahkan, banyak orang yang meragukan keputusannya itu karena menilai usia menjelang 40-an sudah cukup terlambat untuk memulai sesuatu yang baru.
"Aku sendiri yang sudah above 30, tahun ini aku (berusia) 42, kadang-kadang kita seperti harus menerima status quo dalam hidup kita," kata pemain serial "Gadis Kretek" itu.
"Aku melihat kenapa kita nggak bisa reenventing ourself terus-menerus, apalagi setelah pandemi dan itu adalah kesempatan untuk belajar. Akhirnya aku di usia 41 aku memberanikan diri untuk belajar script writing dan akhirnya aku mulai menulis karyaku sendiri," sambungnya.
Berkat kegigihannya, Dian berhasil merampungkan karya film perdananya "Nougat". Film pendek tersebut mengisahkan hubungan keluarga yang terpisah jarak selama masa pandemi, dan memperlihatkan upaya mereka untuk tetap terhubung dan berdamai dengan situasi yang tidak menentu.
Dian pun mengajak Adinia Wirasti, Marisa Anita, dan Faradina Mufti untuk ikut terlibat dalam film garapannya itu.
Setelah itu, Dian semakin mantap mengembangkan karier penyutradarannya lewat film "Dini Hari (Daybreak)" pada tahun 2022 dan tayang di sejumlah festival lokal, antara lain JAFF dan Jakarta Film Week 2022.
Terbaru, Dian kembali menelurkan karya film pendek teranyarnya berjudul "Kotak" yang menjadi refleksi tentang hubungan manusia dengan alam, dan dikemas melalui bahasa tari. Karya filmnya itu pun berhasil ditayangkan dalam ajang Indonesia Bertutur 2024 yang digelar di Indonesia beberapa waktu lalu.
"(Di usia) 42 tahun, akhirnya saya memberanikan diri untuk menulis dan menyutradarai film pendek saya yang pertama," kata Dian.
"Itu adalah sebuah gerakan untuk gaining up of the comfort zone, itu cukup menakutkan, tapi saat kita jalani kayak melakukan sesuatu yang baik untuk diri kita sendiri," katanya mengakhiri percakapan.
Baca juga: Film "Tale of the Land" tayang perdana di BIFF
Baca juga: Sutradara "Perjanjian Setan" janjikan kisah horor yang mencekam
Baca juga: Berita Terpopuler - PSSI usut pemukulan wasit hingga satu arah di Puncak