Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena mengatakan pihaknya meningkatkan serta memperkuat peran posyandu dan kader kesehatan dalam upaya menurunkan angka stunting di provinsi berbasis kepulauan itu.
"Berkat keras keras kita Bersama sejumlah program telah kita laksanakan, salah satunya di bidang kesehatan," katanya di Kupang, Sabtu, saat menyampaikan Pidato Pembangunan NTT dalam rangka Hari Kemerdekaan RI di Aula Fernandez Kota Kupang.
Untuk mencegah semakin meningkatnya angka stunting di NTT, pihaknya sudah memberikan pelatihan kepada sejumlah tenaga kesehatan dan kades posyandu dengan penekanan kepada 25 kompetensi dasar kader.
Dia menjelaskan hingga Mei 2025 pelatihan telah diberikan kepada 2.640 orang, terdiri dari 2.200 kader dan 440 tenaga kesehatan (nakes).
Kemudian, melalui kolaborasi dengan Yayasan 1000 Hari, hingga Juni 2025 NTT telah meluluskan 6.323 kader tambahan.
Selain pelatihan, pihaknya juga melakukan berbagai kampanye kesehatan tentang gizi buruk, stunting, dan penyakit menular, melibatkan lembaga keagamaan, institusi pendidikan kesehatan, dan organisasi profesi kesehatan.
Sampai dengan tahun 2024, kata dia, prevelensi stunting di NTT mencapai 61.961 anak.Jika dibandingkan dengan tahun 2023 angka tahun 2024 alami penurunan, sebab di tahun 2023 jumlah prevelensi stunting di NTT mencapai 63.804 anak.
Lebih lanjut, kata dia, penanganan stunting dilakukan melalui telemedicine/hotline, pendirian pusat layanan stunting, dan gerakan orang tua asuh bagi anak bergizi buruk.
Selain itu, lanjutnya, integrasi data stunting dengan program kesehatan lain, kampanye terpadu, intervensi gizi langsung, hingga penguatan posyandu modeling sebagai layanan terintegrasi.
Di sisi lain untuk mendukung pelayanan kesehatan di NTT, pihaknya saat ini memiliki 441 puskesmas dan 67 rumah sakit. Jumlah tersebut juga kemungkinan akan terus bertambah.
"Namun masih banyak pekerjaan rumah, terutama dalam menekan tingginya angka kematian ibu dan bayi, serta mengendalikan penyakit seperti TBC, DBD, rabies, dan stunting," ujar dia.

