Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena mengatakan rencana kerja sama regional antara NTT, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) mengarah pada penguatan sektor unggulan sehingga bisa saling melengkapi.
"Wilayah Nusa Tenggara dan Bali memiliki keunggulan besar di bidang pariwisata, ekonomi kreatif, dan industri pengolahan. Jika kita bisa memperkuat konektivitas antarpulau, maka dampak ekonominya akan luar biasa," katanya saat dihubungi dari Kupang, Senin.
Melki menyampaikan hal ini saat dikonfirmasi terkait hasil pertemuannya dengan Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal di Bali.
Pertemuan ketiga kepala daerah di Bali-Nusa Tenggara itu sebagai bagian dari pertemuan Rencana Kerja Sama Regional Bali, NTB, dan NTT (KR-BNN) yang digelar di Denpasar.
Melki menjelaskan selama ini NTT selalu membeli komoditas pinang dari Jambi, padahal di NTB dan Bali ada.
"Kenapa kita harus beli dari Jambi, padahal di NTB dan Bali ini. Prinsipnya, kita harus saling memenuhi kebutuhan satu sama lain di kawasan ini," tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa hilirisasi industri perlu dikembangkan secara merata di masing-masing provinsi sesuai potensi unggulannya, namun tetap terkoordinasi secara regional.
Sebab jika ini dilakukan maka untuk industrialisasi peternakan misalnya, bisa saja dipusatkan di salah satu provinsi agar efisien dan terintegrasi.
Selain itu dia juga membahas tentang potensi energi baru terbarukan yang ada di NTT yang bisa memberikan kontribusi besar bagi pengembangan energi bersih di Kawasan Timur.
“Saat ini NTT memiliki kapasitas listrik tenaga surya sebesar 63 megawatt dari berbagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)," ujar dia.
Ia juga menyoroti beberapa kendala utama yang dihadapi dua provinsi, khususnya NTB, NTT, dalam hal akses penerbangan dan konektivitas antarwilayah.
“Salah satu isu penting adalah harga tiket pesawat yang mahal, konektivitas udara antar provinsi masih terbatas, padahal mobilitas orang dan barang sangat menentukan kelancaran pariwisata dan ekonomi kawasan,” ungkapnya.
Untuk memperkuat citra kawasan, Gubernur NTT mengusulkan agar ketiga provinsi memiliki branding dan tagline bersama yang menggambarkan kekuatan pariwisata dan budaya Bali–NTB–NTT sebagai satu destinasi terpadu.

