Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan operator pelayaran dan nelayan untuk mewaspadai gelombang tinggi disertai angin kencang di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam tiga hari ke depan.
"Peringatan dini ini, menyusul adanya pola tekanan rendah yang berpusat di Utara Australia dan Samudera Hindia," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun EL Tari, Bambang Santiajid di Kupang, Jumat (12/4).
BMKG mengidentifikasi adanya pola tekanan rendah 1000 hPa di Samdura Hindia Barat Laut Australia, 1007 hPa di Samudra Hindia Barat Sumatera dan 1006 hPa di Samudera Hindia Selatan Nusa Tenggara Timur (NTT)," jelasnya.
Menurut dia, pola angin di wilayah Utara Indonesia umumnya bergerak dari Barat Laut menuju Timur Laut dengan kecepatan 4 hingga 20 knot.
Sementara di wilayah Selatan Indonesia, angin umumnya bergerak dari Barat Daya hingga Barat Laut dengan kecepatan 4 hingga 20 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Arafuru, perairan laut Merauke dan perairan Yos Sudarso.
Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah perairan tersebut. "Untuk wilayah NTT, saat ini tekanan rendah masih berada pada 1007mB, belum terlalu kuat," katanya.
Namun, dalam tiga hari kedepan diprakirakan akan dibawah 1000mB, sehingga akan memicu angin kencang dan gelombang tinggi, terutama di Selatan Flores.
Baca juga: Perairan NTT dilanda gelombang laut setinggi 7 meter
Baca juga: Kata BMKG, ada tropical depresion di selatan Pulau Timor