Mgr Dominikus tabiskan 18 calon imam Katolik
Uskup Atambua Mgr Dominikus Saku Pr, mentabis 18 orang diakon (calon imam Katolik) yang telah menyelesaikan masa formasi pada Seminari Tinggi Santo Mikhael Kupang di Kapela Seminari Tinggi tersebut, Jumat (31/5).
Kupang (ANTARA) - Uskup Atambua Mgr Dominikus Saku Pr, mentabis 18 orang diakon (calon imam Katolik) dari Keuskupan Agung Kupang, Keuskupan Atambua, dan Keuskupan Weetebula, yang telah menyelesaikan masa formasi pada Seminari Tinggi Santo Mikhael Kupang di Kapela Seminari Tinggi tersebut, Jumat (31/5).
Sebanyak 18 diakon itu terdiri dari delapan orang dari Keuskupan Atambua, delapan orang dari Keuskupan Agung Kupang serta dua diakon lainnya dari Keuskupan Weetebula, Sumba Barat Daya. Semua prosesi pentahbisan itu dipimpin langsung oleh Mgr Dominikus Saku, sebagai selebran utama bersama puluhan imam konselebaran.
Kegiatan pentabisan 18 orang diakon itu dihadiri langsung Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, serta ribuan umat Katolik di daerah ini.
Mgr Dominikus dalam kesempatan itu mengatakan, pentabisan sebagai diakon merupakan salah satu tahapan sebelum ditabiskan menjadi imam Katolik. "Para diakon yang ditabiskan itu diharapkan sudah belajar tentang situasi konflik pastoral sehingga sudah berpikir secara matang untuk melanjutkan panggilannya," ujarnya.
Mgr Dominikus yang juga ahli kitab suci itu mengatakan, menjadi seorang diakon sebagai satu tahapan untuk menjadi seorang imam Katolik sehingga dibutuhkan sikap dan tindakan yang baik selama proses persialan berlangsung.
"Kami berharap para diakon bisa membangun hubungan komunikasi yang harmonis dengan pastor paroki tempat kalian bertugas selama proses pembinaan berlangsung," katanya.
Ia berharap ke 18 diakon tersebut taat terhadap aturan gereja serta tidak bertindak serta bersikap melebihi seorang uskup. "Karena ada yang merasa kotbahnya lebih bagus sehingga bertindak lebih dari uskup. Tugas kalian untuk melayani umat," katanya menegaskan.
Sementara itu, Gubernur NTT Viktor Laiskodat berharap 18 diakon yang baru ditabiskan itu mampu mengerahkan umat untuk mendukung berbagai program pemerintah di daerah ini dalam meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat.
Baca juga: Uskup Manokwari Tahbis 12 Imam Katolik
Baca juga: Mgr Dominikus tabiskan 18 calon imam Katolik
Sebanyak 18 diakon itu terdiri dari delapan orang dari Keuskupan Atambua, delapan orang dari Keuskupan Agung Kupang serta dua diakon lainnya dari Keuskupan Weetebula, Sumba Barat Daya. Semua prosesi pentahbisan itu dipimpin langsung oleh Mgr Dominikus Saku, sebagai selebran utama bersama puluhan imam konselebaran.
Kegiatan pentabisan 18 orang diakon itu dihadiri langsung Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, serta ribuan umat Katolik di daerah ini.
Mgr Dominikus dalam kesempatan itu mengatakan, pentabisan sebagai diakon merupakan salah satu tahapan sebelum ditabiskan menjadi imam Katolik. "Para diakon yang ditabiskan itu diharapkan sudah belajar tentang situasi konflik pastoral sehingga sudah berpikir secara matang untuk melanjutkan panggilannya," ujarnya.
Mgr Dominikus yang juga ahli kitab suci itu mengatakan, menjadi seorang diakon sebagai satu tahapan untuk menjadi seorang imam Katolik sehingga dibutuhkan sikap dan tindakan yang baik selama proses persialan berlangsung.
"Kami berharap para diakon bisa membangun hubungan komunikasi yang harmonis dengan pastor paroki tempat kalian bertugas selama proses pembinaan berlangsung," katanya.
Ia berharap ke 18 diakon tersebut taat terhadap aturan gereja serta tidak bertindak serta bersikap melebihi seorang uskup. "Karena ada yang merasa kotbahnya lebih bagus sehingga bertindak lebih dari uskup. Tugas kalian untuk melayani umat," katanya menegaskan.
Sementara itu, Gubernur NTT Viktor Laiskodat berharap 18 diakon yang baru ditabiskan itu mampu mengerahkan umat untuk mendukung berbagai program pemerintah di daerah ini dalam meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat.
Baca juga: Uskup Manokwari Tahbis 12 Imam Katolik
Baca juga: Mgr Dominikus tabiskan 18 calon imam Katolik