Bantuan listrik gratis untuk 11.000 rumah tangga berhasil dinyalakan
"Listrik bantuan yang kami targetkan sebanyak 11.000 rumah tangga ini akhirnya sudah tersambung semua dan berhasil dinyalakan," kata Manajer Senior Bidang Niaga PT PLN Wilayah Provinsi NTT, Andhoko Soeyono.
Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur berhasil menyalakan listrik untuk 11.000 rumah tangga di NTT yang mendapat bantuan penyambungan listrik secara cuma-cuma melalui program dana sosial.
"Listrik bantuan yang kami targetkan sebanyak 11.000 rumah tangga ini akhirnya sudah tersambung semua dan berhasil dinyalakan," kata Manajer Senior Bidang Niaga PT PLN Wilayah Provinsi NTT, Andhoko Soeyono di Kupang, Rabu (19/6).
Ia mengatakan pekerjaan penyambungan listrik ini dilakukan setiap hari oleh para petugas lapangan dengan menjangkau puluhan rumah hingga lebih dari 100 rumah per hari. "Mulai dari instalasi hingga pemasangan meteran bagi warga dilakukan dalam kurun waktu sekitar dua bulan," katanya.
Andhoko menjelaskan bantuan penyambungan listrik gratis ini selain untuk meningkatkan rasio elektrifikasi juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya kelas ekonomi menengah ke bawah.
Ia berharap, warga penerima manfaat bisa menggunakan listrik untuk membangun usaha-usaha produktif serta anak-anak mereka juga bisa meningkatkan kemampuan belajar.
Baca juga: PLN NTT siapkan kabel laut untuk pulau-pulau kecil
Andhoko menambahkan, selain 11.000 rumah tangga ini, masih banyak warga yang belum mampu memasang listrik karena keterbatasan biaya. Untuk itu, pihaknya berharap peran serta pemerintah daerah agar mendata secara baik dan mengalokasikan anggaran untuk melistriki rumah-rumah masyarakat tidak mampu melalui subsidi.
Sementara itu, Benyamin, salah seorang warga di Kelurahan Bakunase, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, yang menerima bantuan penyambungan listrik gratis tersebut mengapresiasi kehadiran program PLN tersebut.
"Tentunya kami sangat senang dengan kehadiran listrik ini karena sebelumnya kami pakai pelita lalu sempat menumpang listrik dari rumah tetangga sehingga sangat terbatas," katanya.
Ia mengaku dirinya sempat tidak percaya ketika para petugas PLN datang untuk menyampaikan penyaluran bantuan dengan meminta identitas kepala keluarga.
"Namun ternyata sudah terwujud, listrik sudah ada, penerangan ke kamar mandi ada, kemudian kami juga bisa pakai untuk berbagai kebutuhan lainnya," demikian Benyamin.
Baca juga: 25 pulau di NTT masih gelap gulita
Baca juga: Enam kecamatan di NTT akan disinari cahaya listrik tahun ini
"Listrik bantuan yang kami targetkan sebanyak 11.000 rumah tangga ini akhirnya sudah tersambung semua dan berhasil dinyalakan," kata Manajer Senior Bidang Niaga PT PLN Wilayah Provinsi NTT, Andhoko Soeyono di Kupang, Rabu (19/6).
Ia mengatakan pekerjaan penyambungan listrik ini dilakukan setiap hari oleh para petugas lapangan dengan menjangkau puluhan rumah hingga lebih dari 100 rumah per hari. "Mulai dari instalasi hingga pemasangan meteran bagi warga dilakukan dalam kurun waktu sekitar dua bulan," katanya.
Andhoko menjelaskan bantuan penyambungan listrik gratis ini selain untuk meningkatkan rasio elektrifikasi juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya kelas ekonomi menengah ke bawah.
Ia berharap, warga penerima manfaat bisa menggunakan listrik untuk membangun usaha-usaha produktif serta anak-anak mereka juga bisa meningkatkan kemampuan belajar.
Baca juga: PLN NTT siapkan kabel laut untuk pulau-pulau kecil
Andhoko menambahkan, selain 11.000 rumah tangga ini, masih banyak warga yang belum mampu memasang listrik karena keterbatasan biaya. Untuk itu, pihaknya berharap peran serta pemerintah daerah agar mendata secara baik dan mengalokasikan anggaran untuk melistriki rumah-rumah masyarakat tidak mampu melalui subsidi.
Sementara itu, Benyamin, salah seorang warga di Kelurahan Bakunase, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, yang menerima bantuan penyambungan listrik gratis tersebut mengapresiasi kehadiran program PLN tersebut.
"Tentunya kami sangat senang dengan kehadiran listrik ini karena sebelumnya kami pakai pelita lalu sempat menumpang listrik dari rumah tetangga sehingga sangat terbatas," katanya.
Ia mengaku dirinya sempat tidak percaya ketika para petugas PLN datang untuk menyampaikan penyaluran bantuan dengan meminta identitas kepala keluarga.
"Namun ternyata sudah terwujud, listrik sudah ada, penerangan ke kamar mandi ada, kemudian kami juga bisa pakai untuk berbagai kebutuhan lainnya," demikian Benyamin.
Baca juga: 25 pulau di NTT masih gelap gulita
Baca juga: Enam kecamatan di NTT akan disinari cahaya listrik tahun ini